Kamis, 2 Oktober 2025

Pemerintah Dukung Gerakan Bercocok Tanam Selama Pandemi Covid-19

Banyak warga kini memanfaatkan kegiatan selama di rumah dengan bercocok tanam.

Editor: Adi Suhendi
Mumu Mujahidin/Tribun Jabar
Ilustrasi perkebunan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak warga kini memanfaatkan kegiatan selama di rumah dengan bercocok tanam.

Salah satunya dengan memberikan donasi bibit pertanian.

Kepala Staf Presiden Moeldoko mendukung adanya gerakan tersebut.

Menurutnya gerakan donasi bibit pertanian membuat warga semakin mandiri dan produktif.

“Ide program open donasi bibit pertanian sangat bagus dan menginspirasi. Warga makin mandiri dan produktif didalam memenuhi kebutuhan pangannya. Di situ juga ada potensi bisnis dan value ekonomi menjanjikan,"ujar Moeldoko dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Sabtu(9/5/2020).

Baca: Kampanye #PenggerakKebaikan Selama Bulan Ramadan

Kata mantan Panglima TNI ini kegiatan pertanian tersebut bisa dilakukan seluruh daerah di Indonesia selama pandemi Covid-19.

"Partisipasi publik tentu sangat ditunggu di sini. Program Open Donasi Bibit Pertanian ini bisa diterapkan di daerah lain,” katanya.

Program open donasi bibit pertanian digulirkan resmi oleh warga Galung Barat, Galung, Banggae, Majene, Sulawesi Barat, mulai Senin (4/5/2020).

Dimotori Onthel Pustaka Majene, program tersebut terbuka bagi donasi bibit 5 komoditi pertanian, yakni jagung, sayur mayur, ubi jalar, tomat, hingga cabai. Program ini juga terbuka bagi donasi polybag sebagai media tanamnya.

Baca: Menteri Agama Ajak Umat Islam Jadikan Malam Nuzulul Quran Sebagai Momentum Perkuat Kepedulian

“Komoditi yang dipilih program Open Donasi Bibit Pertanian menurut profil masyarakatnya. Artinya, sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan potensi wilayahnya. Dengan begitu, manfaat dari program ini bisa dirasakan seluruh elemen di daerah. Kami tentu berharap, komoditi pertanian itu bisa memberikan tambahan income besar setelah kebutuhan tiap keluarga terpenuhi,” ujar Founder Pustaka Bergerak Nirwan Ahmada Arsuka.

Dari komposisi pertanian unggulan Majene pada 2013, jagung mampu menghasilkan produksi 2.492,9 ton.

Baca: Bantu Penelitian Vaksin Covid-19, BIN Beri Unair Alat Laboratorium Canggih

Sebarannya pun merata pada 8 kecamatan di Majene. Adapun ubi jalar memiliki kapasitas produksi 1.001, 17 ton dengan lahan di seluruh wilayah Majene.

Untuk komoditi hortikultura, Majene berhasil mengembangkan produksi cabai hingga wortel, kol (Kubis), dan sayuran lainnya.

“Kami harus mengoptimalkan potensi yang ada. Kondisi dari lahan di sini memang sangat cocok untuk beberapa komoditi pertanian. Dan, itu yang kami dorong. Nantinya bibit yang masuk akan langsung didistribusikan kepada masyarakat. Apalagi, program ini didesain jangka panjang dengan momentum pandemi Covid-19,” ujar Pendiri Onthel Pustaka Majene, Muhammad Saleh.

Secara teknis, masyarakat bisa menerapkan program open donasi bibit pertanian di tiap jengkal lahan.

Komoditi sayuran bisa mengoptimalkan fungsi dari pekarangan sehingga lebih mudah saat dibutuhkan.

Apabila masyarakat tertarik dan akan memberikan donasinya bisa menghubungi nomor 085299319858. Untuk mensiasasti social distancing, maka Onthel Pustaka Majene yang akan bergerak menjemputnya.(Willy Widianto)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved