Virus Corona
Politikus PDIP: Belajar dari Rumah, bukan Liburan
Tujuan utama belajar dari rumah, kata dia, tak lain untuk menghindari atau memperkecil ruang penularan virus corona (Covid-19).
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira mengingatkan kepada para siswa dan mahasiswa penonaktifan pertemuan tatap muka di sekolah dan Perguruan Tinggi tidak diartikan sebagai liburan.
Tujuan utama belajar dari rumah, kata dia, tak lain untuk menghindari atau memperkecil ruang penularan virus corona (Covid-19).
"Catatan ini harus ditegaskan kembali karena terjadi pemaknaan yang salah, seolah penonaktifan pertemuan tatap muka sama dengan liburan atau meliburkan siswa atau mahasiswa," ujar Politikus PDI Perjuangan ini kepada Tribunnews.com, Selasa (17/3/2020).
"Jadi patut dicatat dan menjadi perhatian dunia pendidikan, bahwa penonaktifan pertemuan tatap muka di PT dan di sekolah ini tidak diartikan sebagai liburan," tegasnya.
Baca: Uji Coba Pertama Dilakukan di AS, Harapan Temuan Vaksin dan Obat Corona
Untuk itu menurut dia, guru maupun dosen wajib memberikan tugas kepada siswa atau mahasiswanya selama masa belajar di rumah.
Tugas-tugas tersebut kata dia, tetap harus diberikan penilaian sesuai aturan di masing-masing sekolah maupun PT.
"Penilaian ini perlu sehingga makna kerja dari rumah ini tidak disalahartikan dengan liburan," ucapnya.
Mendikbud Dorong Pembelajaran Daring
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim angkat bicara soal kebijakan sejumlah pemerintah daerah (Pemda) yang menghentikan sementara aktivitas sekolah demi mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.
Nadiem menegaskan siap mendukung langkah Pemda-pemda terkait guna memastikan keamanan dan keselamatan semua warga sekolah.
Baca: Cegah Penyebaran Virus Corona, KPK Batasi Penjenguk Tahanan
"Dampak penyebaran Covid-19 akan berbeda dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Kami siap dukung kebijakan yang diambil Pemda. Keamanan dan keselamatan peserta didik serta guru dan tenaga kependidikan itu yang utama," ujar Nadiem, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (15/3/2020).
Nadiem mengapresiasi langkah proaktif yang dilakukan di semua lini pemerintahan daerah serta mitra di kalangan swasta.
Oleh karenanya, dia mengatakan mendorong sistem pembelajaran secara daring (online) bagi para siswa. Bahkan, pihaknya mengaku siap untuk mendukung implementasi penundaan Ujian Nasional (UN) jika diperlukan.