Maraknya Aksi Perundungan atau Bullying di Sekolah Coreng Dunia Pendidikan, Psikolog Ungkap Penyebab
Penyebab maraknya aksi perundungan di sekolah yang kerap mencoreng dunia pendidikan di Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM - Baru-baru ini dunia pendidikan menuai sorotan sejak viralnya aksi perundungan yang terjadi.
Aksi tersebut justru menggambarkan stigma buruk di dunia pendidikan.
Jika ditelusuri kembali, aksi perundungan sudah tidak asing lagi di zaman ini.
Lambat laun, nama baik dunia pendidikan bisa tercoreng akan maraknya perlakuan tersebut.
Beragam kasusnya pun membuat geger di masyarakat.
Di antaranya menimpa seorang siswa SMP di Malang, Jawa Timur.
Ia diduga menjadi korban bully yang berakhir dengan beberapa jarinya teramputasi.

Polisi mengungkap perkembangan kasusnya, rupanya anak tersebut sempat dibanting oleh teman-temannya.
Namun diketahui teman-temannya itu tidak bermaksud untuk membully, melainkan hanya bergurau.
Selain itu, yang terbaru datang dari SMP Muhammadiyah Butuh Purworejo, Jawa Tengah.
Seorang siswi berkebutuhan khusus menjadi korban bully dua orang kakak kelas dan temannya di sekolah tersebut.
Bahkan ketiga siswa tersebut sampai memukuli korban dan menendangnya secara bertubi-tubi.

Sang korban berinisial CA (13) pun hanya bisa menangis dan membenamkan kepalanya diatas meja.
Video aksi perundungan itu sengaja direkam oleh satu di antara temannya atas permintaan pelaku.
Kini kasus tersebut masih di dalami oleh pihak kepolisian dan ketiga pelaku perundungan sudah ditetapkan menjadi tersangka.
Setelah aksi tersebut viral, terjadi lagi sebuah aksi kekerasan yang menjadi viral.
Bedanya, kali ini yang melakukan aksi bukanlah temannya, melainkan sang guru sendiri.
Peristiwa yang terjadi di SMAN 12 Bekasi itu menyita perhatian warganet.
Sang guru dikecam hingga dinonaktifkan sebagai Wakil kepala sekolah bidang Kesiswaan di SMAN 12 Bekasi.

Video aksi kekerasan yang nampak beredar di jagat maya itu diketahui disebarkan oleh alumninya sendiri.
Lantas mengapa aksi bullying marak terjadi akhir-akhir ini?
Apa penyebab dari seseorang melakukan aksi bullying hingga sengaja merekamnya?
Psikolog anak bernama Kurniasih Dwi Purwanti memberikan jawabannya soal aksi bullying yang marak terjadi belakangan ini.
Menurutnya bullying dapat diartikan sebagai perilaku agresif dengan bentuk kekerasan tertentu.
Aksi tersebut memang sengaja dilakukan untuk menyakiti atau menganggu seseorang.
"Aksi bullying kerap terjadi berulang atau berpotensi untuk terulang, hal itu dilakukan dengan perbedaan kekuatan (power) antara korban dan pelaku yang tidak seimbang," tutur Kurniasih kepada Tribunnews.com, Jumat (14/2/2020).
Perilaku agresif yang dimaksudnya adalah perilaku menyakiti orang lain, baik secara verbal maupun fisik.
Kurniasih pun mengatakan alasan seseorang melakukan aksi bullying di antaranya didasari rasa ketidaksukaan.
"Bisa juga adanya konflik di antara mereka."
"Dan perilaku agresif yang tidak mendapatkan konsekuensi atas perilakunya tersebut," ujarnya.
Kurniasih yang berpraktik di Rumah Sakit Ananda Purwokerto itupun menjelaskan kapan saja potensi terjadinya aksi perundungan.
"Setiap ada kesempatan dan ada pola tindakan atau perilaku yang salah atau kurang tepat."
"Misalnya yang dialami senior-junior, seperti aturan yang terlampau ketat atau kurang konsisten."
"Selain itu bisa jadi ketika tidak ada intervensi yang tepat serta minimnya pengawasan dari sekolah," lanjut Kurniasih.
Minimnya contoh positif terhadap murid dan juga pembentukan karakter anak didik yang kurang optimal bisa juga menjadi alasan.
(Tribunnews.com/Maliana)