Luncurkan Agriculture War Room, Mentan Sebut Fasilitas Ini Mirip Gedung Pentagon AS
SYL mengatakan fasilitas tersebut merupakan perwujudan langkah konkret Kementan untuk mendorong kemajuan dalam sistem pengelolaan data pertanian.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di era revolusi industri 4.0, Indonesia harus mampu menerapkan inovasi dan teknologi dalam berbagai sektor, termasuk pertanian.
Saat ini pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) baru saja merilis Agriculture War Room (AWR) yang memiliki alat yang didukung teknologi canggih untuk terus melakukan update atau pembaruan terkait data pertanian di Indonesia.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan fasilitas tersebut merupakan perwujudan langkah konkret Kementan untuk mendorong kemajuan dalam sistem pengelolaan data pertanian.
Baca: Sistem e-RDKK dan Kartu Tani Dapat Apresiasi Pengamat
Baca: Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo: Impor Bukan Haram, tapi yang Untung Siapa?
Baca: Mentan Syahrul Dorong Sulsel Jadi Pionir Perkereditan KUR
Pernyataan itu ia sampaikan dalam acara bertajuk 'Rilis Luas Lahan Baku Sawah Nasional dan Produksi Padi 2019 serta Soft Launching Agriculture War Room (AWR)'.
"Ini langkah kami untuk meng-update data pertanian, semua potensi bisa kita lihat dari sini," ujar SYL, di Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (4/2/2020).
Nantinya melalui AWR ini, data seperti pasokan pupuk hingga luas lahan baku sawah bisa terus diperbaharui.
Untuk mendukung terealisasinya fasilitas ini, Kementan pun menggandeng sejumlah Kementerian dan Lembaga (K/L) terkait.
Seperti Kementerian ATR/BPN, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Informasi Geospasial (BIG) serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Hal ini merupakan bukti bahwa pemerintah fokus melakukan penerapan teknologi dalam sektor pertanian.
Peran teknologi di era disrupsi digital ini tentunya mewajibkan pemerintah untuk mendorong terus penerapan inovasi.
Dalam fasilitas pemantauan yang ada di AWR ini, terdapat pula satu alat yakni citra satelit.
Menariknya, SYL menyebut fasilitas baru yang dimiliki Kementan ini mirip seperti gedung Pentagon yang dimiliki Amerika Serikat (AS) untuk Departemen Pertahanan negara adidaya itu.
Semua data terbaru terkait pertanian bisa segera diperoleh melalui alat-alat canggih yang dimiliki AWR.
"Jadi, ruangan kami ini sama dengan ruang Pentagon di AS, kami bisa perang dari sini," kata SYL.
Dalam agenda Soft Launching AWR ini, hadir pula Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil serta Kepala BPPT Hammam Riza.