Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Tiga WNI Asal Konawe Utara Pulang ke Indonesia dari China Tanpa Jalani Karantina pada Januari lalu

Tiga mahasiswa yang tengah melanjutkan studi di China tersebut tidak menjalani pemeriksaan karantina untuk mendeteksi virus corona.

YouTube Jatim TIMES NetworK
Tiga WNI Asal Konawe Utara Pulang ke Indonesia dari Hubei Tanpa Jalani Karantina pada Januari lalu 

TRIBUNNEWS.COM - Ditengah kabar ratusan WNI yang menjalani karantina dari virus corona di Natuna, ternayata ada tiga mahasiswa asal Kabupaten Konawe Utara yang belajar studi di China kembali ke Indonesia tanpa melalui prosedur karantina oleh pemerintah pusat.

Tiga Warga Negara Indonesia (WNI) tersebut kembali dari China pada 26 Januari 2020 dan tiba di Indonesia pada 28 Januari 2020.

Namun sesampainya di Indonesia, tiga mahasiswa yang tengah melanjutkan studi di China tersebut tidak menjalani pemeriksaan karantina untuk mendeteksi virus corona.

Hal itu diakui Bupati Konawe Utara, Provinsi Sulawesi tenggara, Ruksamin ketika berbicara Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Senin (3/2/2020) malam.

Ruksamin mengatakan, total warga Konawe Utara yang menempuh studi di China berjumlah 10 orang, namun 3 diantaranya telah kembali dan 7 lainnya masih bertahan di China.

Tiga yang telah kembali tersebut kuliah di Hubei University of Arts And Science dan tinggal di Kota Xiangyang, Provinsi Hubei.

"Di medio 2019 yang lalu saya mengirim 10 orang mahasiswa di China, ada 3 orang di Hubei University, Xiangyang, kemudian 7 orang di Inner Mongolia China," kata Ruksamin.

Ruksamin menyebut tiga mahasiswa asal Konawe Utara tersebut kini dalam keadaan sehat meski belum menjalani pemeriksaan lebih lanjut pasca hebohnya virus corona di Wuhan.

"Menurut anak-anak kami yang mereka tiba yang penting mereka sudah bisa keluar dari sana, tiba dengan selamat, alhamdulillah maish baik-baik juga mereka smapai hari ini," terangnya.

Ia juga mengaku belum bertemu secara langsung dengan warganya tersebut, namun ia mengaku selalu berkomunikasi dengan mereka.

Ia pun memastikan dalam waktu dekat akan akan melakukan screening serta pemeriksaan lebih lanjut guna memastikan tiga pelajar tersebut bebas dari Virus Corona.

"Ketemu belum secara langsung, memang ini hari juga saya rencanakan untuk berkordinasi danegan RS Bahteramas yang ada di Sultra agar mereka bisa langsung melakukan pemeriksaan observasi," terangnya.

Petugas mengevakuasi WNI yang tiba dari Wuhan di lokasi observasi Hangar Lanud Raden Sajad, Natuna, Kepri, Minggu (2/2/2020). WNI yang sebelumnya transit terlebih dahulu di Batam tersebut dievakuasi dari Wuhan, China, akibat merebaknya wabah Virus Corona. TRIBUNNEWS/PUSPEN TNI/ANDY
Petugas mengevakuasi WNI yang tiba dari Wuhan di lokasi observasi Hangar Lanud Raden Sajad, Natuna, Kepri, Minggu (2/2/2020). WNI yang sebelumnya transit terlebih dahulu di Batam tersebut dievakuasi dari Wuhan, China, akibat merebaknya wabah Virus Corona. TRIBUNNEWS/PUSPEN TNI/ANDY (TRIBUN/PUSPEN TNI/ANDY)

Evakuasi WNI

Sebelumnya pemerintah Indonesia telah mengevakuasi sebanyak 238 orang dari China setelah meluasnya virus Corona yang berasal dari Kota Wuhan.

Awalnya diagendakan jumlah WNI yang dievakuasi adalah 245, namun 7 diantaranya bertahan di China.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun mengungkapkan perihal tujuh WNI yang tidak jadi dievakuasi kembali ke tanah air.

Hal tersebut disampaikan melalui telewicara yang videonya diunggah di kanal YouTube Kompas TV, Minggu (2/2/2020).

Djauhari menjelaskan, tiga WNI memang tidak memenuhi standar kesehatan.

Standar kesehatan sendiri telah ditetapkan oleh pihak Pemerintah China serta WHO.

Diceritakan, tiga WNI tersebut telah berada di bandara dan bersiap untuk pulang ke Indonesia.

Namun, setelah dilakukan pengecekan ternyata tiga WNI itu tidak memenuhi standar.

Sehingga, tiga WNI yang merupakan mahasiswa tidak ikut dalam proses evakuasi kali ini.

Djauhari mengatakan, kemudian tiga WNI tersebut dirawat terlebih dahulu di klinik bandara.

Setelah kesehatan membaik, baru akan kembali lagi ke kampus masing-masing.

"Mereka itu tidak bisa naik ke pesawat karena tidak memenuhi standar kesehatan yang bertiga itu," terang Djauhari.

"Jadi mereka sudah ada di bandara siap untuk diangkut tetapi karena mereka tidak memenuhi jadi mereka dirawat di klinik bandara," terangnya.

Diketahui, tujuh WNI yang bertahan di China tersebut juga merupakan pelajar asal Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.

(Tribunnews.com/Tio/Febia)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved