Soal Kerjaan Agung Sejagat dan Sunda Empire, Ma'ruf Amin: Jika Menyimpang Bubarkan
Wakil Presiden Maruf Amin angkat bicara terkait munculnya sejumlah perkumpulan yang mengaku sebagai kerajaan akhir-akhir ini.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Maruf Amin angkat bicara terkait munculnya sejumlah perkumpulan yang mengaku sebagai kerajaan akhir-akhir ini.
Maruf Amin mengatakan pemerintah bakal bersikap tegas jika keberadaan perkumpulan tersebut dianggap merugikan dan melanggar.
"Ya pemerintah yang pasti bahwa kita tidak akan membiarkan kerajaan-kerajaan itu karena kita sudah punya Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Maruf Amin di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (22/1/2020).
Baca: Korban Meninggal Kecelakaan Bus Terguling di Subang Menjadi 9 Orang
Maruf Amin tidak melarang bila yang muncul berupa komunitas budaya, sepanjang tidak melanggar dan tidak menyimpang, serta tidak merugikan pihak lain.
"Tapi kalau sudah nanti dilihat ada penyimpangan tentu harus dibubarkan, harus dilarang ya, kan kita sudah ada perkumpulan, raja-raja dan sultan nusantara," jelas dia.
Maruf Amin menambahkan, Indonesia masih mengakui sejumlah kerajaan seperti kerajaan DIY.
"Negara yang masih diakui eksistensinya kan Jogja, sehingga sultannya itu menjadi gubernur di Jogjakarta, selain itu kan lebih bersifat budaya," ujar Ketua MUI non-aktif ini.
Baca: Kritik Orang yang Tertawakan Petinggi Sunda Empire, Sudjiwo Tedjo: Kalau Saya Ketawa Lihat Demokrasi
Pemberitaan akhir-akhir ini dihebohkan munculnya kerajaan-kerajaan fiktif.
Dua kerajaan tersebut yakni Keraton Agung Sejagat yang berlokasi di Purworejo dan Sunda Empire di wilayah Jawa Barat.
Keberadaan Keraton Agung Sejagat di Purwokerto, Jawa Tengah, berujung pada penetapan tersangka Totok Santosa dan Fanni Aminadia.
Baca: Kunjungi Bekas Keraton Agung Sejagat, Ganjar Usul Dirikan Desa Wisata: Orang Bisa Foto Jadi Raja
Kedua tersangka ditangkap atas dasar bahwa mereka terbukti melakukan tindak pidana berupa penipuan.
Sejumlah barang bukti telah disita polisi termasuk dokumen yang diduga dipalsukan kedua pelaku.
Hingga kini, pihak kepolisian masih mendalami dan menyelidiki keberadaan Sunda Empire di Bandung.