Senin, 6 Oktober 2025

Kerja Nyata Jokowi Tangani Pascabanjir Bogor dan Lebak Diapresiasi

Anggota Komisi VIII DPR Idah Syahidah Rusli Habibie mengapresiasi kecepatan pemerintah dalam tanggap darurat bencana.

SETPRES/AGUS SUPARTO
Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan lokasi longsor di kawasan Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Selasa (7/1/2020). Dalam kunjungan ke lokasi longsor tersebut Presiden Jokowi didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menseskab Pramono Anung, Menkes Terawan Agus Putranto, dan Mensos Juliari Batubara. SETPRES/AGUS SUPARTO 

TRIBUNNEWS.COM , JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR Idah Syahidah Rusli Habibie mengapresiasi kecepatan pemerintah dalam tanggap darurat bencana.

"Dalam hal kecepatan dan ketepatan menangani korban bencana termasuk cepat," kata Idah Syahidah Rusli Habibie, anggota Komisi VIII DPR RI dalam keterangannya, Rabu (8/1/2020).

Anggota Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI Idah Syahidah Rusli Habibie mengatakan pemerintahan Jokowi sudah cukup baik dalam melakukan penanganan pascabanjir.

Meski demikian, ia ingin agar kecepatan yang sudah baik itu terus ditingkatkan.

Mulai dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sampai pada instansi sejenis di bawahnya seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hingga Tanggap Siaga Bencana (Tagana).

Sementara dari sisi legislasi, menurut Ida, ia bersama rekan-rekannya di Komisi VIII DPR RI akan merevisi dan membahas Undang-Undang Penanggulangan Becana yang saat ini sudah dalam masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2020.

Dengan kesadaran dan kepedulian yang tinggi dari seluruh pihak atas kebersihan dan kondisi lingkungan.

"Ditambah dengan payung hukum yang jelas tentang penanggulangan bencana, maka paling tidak, kerugian jiwa dan materi dapat dimininalisir," ucap politisi Golkar ini.

Kecepatan Presiden Joko Widodo menangani pasca banjir terlihat kemarin, ketika ia mengunjungi warga korban banjir dan longsor di Kabupaten Bogor dan Lebak.

Ketika itu, Presiden Jokowi melihat bahwa area longsor yang ada di Kecamatan Sukajaya mencapai ratusan titik.

Untuk itu, Presiden mengimbau warga setempat agar mau direlokasi ke tempat yang lebih aman.

“Kemarin kita lihat dari helikopter kelihatan sekali yang longsor itu bukan hanya puluhan tapi ratusan, yang ini baru pada tahap diselesaikan, dibersihkan, terutama yang mengisolir desa-desa itu oleh Kementerian PUPR,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan usai meninjau lokasi pengungsian di GOR Kampung Cikomara, Desa Banjaririgasi, Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Selasa (7/1/2020) siang.

Usai meninjau lokasi longsor di Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Bogor, Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung melanjutkan perjalanan untuk meninjau lokasi bencana banjir dan longsor di Kabupaten Lebak, Banten, Selasa (7/1/2020) siang.

Mengenai bencana longsor dan banjir di Lebak itu, Presiden Jokowi mengatakan terjadi karena perambahan hutan, karena ada tambang emas secara ilegal.

“Tadi saya sudah sampaikan ke Pak Gubernur, ke Bupati agar ini dihentikan. Enggak bisa lagi karena keuntungan 1, 2, 3 orang kemudian ribuan yang lainnya dirugikan dengan adanya banjir bandang ini,” tegas Presiden.

Baca: Istana Minta Tak Ada Ego Sektoral dalam Menangani Banjir

Baca: Bertemu Nelayan, Jokowi: Natuna Milik Indonesia!

Presiden juga meminta agar 30 (tiga puluh) jembatan penting yang menghubungkan antardesa, antarwilayah, di Kabupaten Lebak yang terdampak bencana harus segera bisa diselesaikan.

“Tadi saya sudah perintahkan ke Menteri PU agar dalam 3-4 bulan ini itu semuanya sudah bisa diselesaikan,” tegasnya.

Selain itu, Presiden memerintahkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian PUPR agar segera memperbaiki 19 sekolah yang rusak.

Sementara terhadap 1.410 unit rumah yang terdampak banjir, menurut Presiden, akan didata secara lengkap mengenai kemungkinan untuk direlokasi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved