Natal 2019
Mantan Narapidana Mengabdikan Hidup Beri Pelayanan Rohani di Rutan dan Lapas
Josep dan Hengky, dua orang pria mantan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), mendapat pengalaman berharga memberikan pelayanan rohani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Josep dan Hengky, dua orang pria mantan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), mendapat pengalaman berharga memberikan pelayanan rohani kepada WBP di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang.
Mereka turut terlibat dalam kegiatan Perayaan Natal dan Pemberian Remisi di Lapas Kelas I Cipinang, Rabu (25/12/2019) sore.
Setelah sempat sama-sama mendekam di balik jeruji besi selama beberapa tahun, tahun ini, mereka dapat menghirup udara bebas dan memberikan pelayanan rohani.
Baca: Perayaan Natal 2019, Pramono Anung: Pemerintah Menjamin Keamanan
"Kalau orang masuk di dalam (penjara,-red) ada dua pilihan. Mau benar, benar. Mau jadi penjahat, penjahat sekalian. Tergantung kita," kata dia.
Josep menceritakan pengalaman hidupnya terlibat jaringan narkoba.
Hingga, akhirnya dia ditangkap petugas.
Dia dijerat hukuman 5 tahun dan 3 bulan penjara atas peredaran narkoba.
Tak hanya menjalani hukuman, dia juga digugat cerai istrinya.
Baca: Menteri Agama Fachrul Razi Sebutkan Pelaksanaan Natal 2019 Berjalan Baik dan Penuh Kerukunan
Dia merasakan pahit-getir hidup saat berada di dalam tahanan.
Beruntung, petugas pemasyarakatan bekerjasama dengan pemuka agama memberikan siraman rohani kepada Josep.
Hingga, akhirnya dia mempunyai keyakinan untuk dapat mengubah jalan hidup.
"Saya benar-benar habis. Disitu, saya mencari Tuhan dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Di dalam dibina. Satu hari dua kali. Jam 9 sama jam 1. Adanya kegiatan rohani, banyak yang tobat," kata dia.
Baca: Tukang Tambal Ban di Sulawesi Selatan Sulap Ban Bekas jadi Pohon Natal Unik dan Sederhana
Akhirnya, setelah menjalani hukuman, dia dapat bebas dari penjara.
Dia menempuh jalan hidup untuk mengabdi kepada agamanya.
Dia memberikan pelayanan rohani di sejumlah lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan yang berada di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Dia menginginkan agar hidup bermanfaat bagi orang lain.
"Saya pelayanan di Jabodetabek. Rutan dan Lapas. Selain melayani penjara, saya melayani anak jalanan," kata dia.
Selama memberikan pelayanan rohani, Josep tidak seorang diri.
Dia dibantu beberapa sukarelawan.
Salah satu diantaranya Hengky yang juga pernah merasakan dinginya jeruji penjara.
Hengky mengaku setelah mengikuti dan bergabung dengan komunitas rohaniawan ada perubahan di hidupnya.
"Ada perubahan. Kehidupan berbalik 180 derajat," kata pria yang pernah mendekam di Lapas Klas I Tangerang.
Untuk diketahui, setiap minggunya ada sekitar 100 sampai 130 orang WBP beragama Nasrani yang mengikuti kegiatan ibadah di Lapas Kelas I Cipinang.
Menjelang perayaan Ibadah Natal jumlah mereka bertambah menjadi 150 orang.
Perayaan Ibadah Natal diisi oleh berbagai kegiatan, diantaranya menyalakan lilin dan berdoa bersama.