Nilai Tugas BPIP Sangat Berat, Megawati Ingatkan Jokowi untuk Cari Pengganti Mahfud MD
Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri menilai tugas yang diberikan kepada BPIP sangat berat.
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri menilai tugas yang diberikan kepada BPIP sangat berat.
Hal itu diungkapkan Megawati saat memberikan sambutan pada acara Presidential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/12) siang.
Seperti diketahui, BPIP merupakan lembaga yang memiliki tugas untuk membantu Presiden dalam merumuskan kebijakan pemeritah untuk sosialisasi ideologi pancasila.
Namun demikian, hal itu dirasa sangat berat karena Pancasila bertugas menanamkan nilai-nilai Pancasila di hati masyarakat.
Terbih di situasi saat ini, yang menurutnya makin lama dibelok-belokkan.
"Tugas yang diberikan ke kami sangat berat sekali karena punya beban bagaimana ideologi pancasila itu yang sebenarnya sudah ada di dalam sanubari kita, tapi karena perjalanan waktu pancasila itu dapat dikatakan dibelak-belokkan," ujar Megawati, dilansir laman Sekretariat Kabinet.
Megawati menyebut, banyak versi yang berkaitan dengan Pancasila, seperti versi Moh Yamin, versi Seopomo dan paling baru Pancasila versi Nugroho.
Namun demikian, menurutnya versi dari Soekarno lah yang paling otentik mengenai Pancasila.
Megawati menyebut BPIP telah bekerja sama dengan Arsip Nasional untuk dapat membuktikan bahwa sebenarnya pidato dari Sorkarno-lah yang paling otentik mengenai Pancasila.
“Jadi saya sendiri lalu bertanya, ini sebetulnya yang mau dipakai yang mana karena saya tentunya masuk sebagai generasi baru bangsa."
"Tapi kalo saya baca sejarah Indonesia, di dalam BPUPKI itu sangat jelas, di arsip ada," ujar Mega dilansir laman Sekretariat Kabinet.
Megawati menilai, saat ini orang tidak berani mengatakan siapa yang membuat Pancasila.
Hal itulah yang menurut Megawati, mengakibatkan sekarang banyaknya pikiran radikalis, ingin mengganti ideologi baru dengan sebagai pengganti Pancasila.
“Pancasila dihina, rasanya tidak ada yang membela. Tapi ada lho rakyat yang membela, saya suka liat diviral. Luar biasa mereka ini, siapa mereka, ndak ada jabatannya. Itulah yang ingin saya sampaikan,” tutur Megawati.
Minta Pengganti Ma'ruf Amin dan mahfud MD
Megawati meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk mencarikan pengganti dua anggota Dewan pengarah BPIP yang disebutnya naik pangkat.
Dua orang yang dimaksud yakni KH. Ma’ruf Amin yang kini menjadi Wakil Presiden RI dan Mahfud MD yang kini menjadi Menko Polhukam.
“Sampai hari ini Bapak Presiden, mohon maaf belum ada penggantinya. Saya sudah berulang kali mengingatkan beliau, kami masih kurang,” kata Megawati.
Permintaan Jokowi
Presiden Jokowi meminta Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), kementerian dan lembaga membumikan Pancasila dengan sasaran kaum muda.
Jokowi berpesan membumikan Pancasila dengan sasaran kaum muda harus "dibanjiri" melalui hal-hal yang disukai kaum muda mulai dari olahraga, musik hingga film.
Menurut Jokowi ini penting diterapkan karena kedepan jika 129 juta anak muda atau hampir 48 persen tidak mengerti ideologi Pancasila, keadaan ini sangat berbahaya bagi negara.
"Anak muda itu harus jadi target utama, bahaya kalau 129 juta anak muda tidak mengerti Pancasila. Untuk bisa deket ke mereka kiita harus tahu konten apa yang mereka sukai, siapa idola mereka. Ini harus teridentifikasi betul," kata Jokowi, dilansir Tribunnews.com.
(Tribunnews.com/Tio/Theresia Felisiani)