Pentingnya Memperluas Inisiatif Digital dan Teknologi Dunia Kesehatan dalam Program JKN
Pemanfaatan analitika big data menjadi sangat penting untuk memonitor dan meningkatkan pelayanan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Terawan Agus Putranto mengatakan, luasnya cakupan serta banyaknya peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang perlu dikelola mendorongnya mengarahkan program-program kepada Health 4.0.
Langkah yang bisa dilakukan memperluas inisiatif digital dan teknologi dunia kesehatan, pemanfaatan sistem informasi yang besar ini dapat memperluas jangkauan pelayanan kesehatan sehingga semakin mendorong peningkatan kesehatan setiap orang.
"Inovasi terkini seperti pemanfaatan big data dan digital, akan dapat meningkatkan informasi tentang patient’s journey serta memperkuat sistem kesehatan," kata Terawan saat acara Asia Pacific Future Trends Forum Ke-12 di Jakarta belum lama ini.
Untuk itu, Kementerian Kesehatan tidak dapat melakukannya sendiri, perlu adanya sinergi yang kuat antara sektor publik dan swasta.
Ditekankan Menkes, Jaminan Kesehatan Nasional adalah komitmen kita untuk memajukan sumber daya manusia agar mencapai Indonesia Maju di tahun 2045.
Baca: Komentari Niat Menkes Terawan Jadikan Mak Erot Obyek Wisata Kesehatan, Tompi: Urusi BPJS Dulu
Untuk menjangkau lebih dari 265 juta penduduk Indonesia, kita perlu meningkatkan dan menyempurnakan penerapannya. Saat ini, bagi masyarakat miskin dan tidak mampu Pemerintah dan Pemerintah Daerah telah membiayai kurang lebih 135 juta jiwa atau sekitar setengah jumlah penduduk.
”Sebanyak 96,6 juta jiwa dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan 38,4 juta jiwa dibiayai melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sebagai penduduk yang didaftarkan oleh pemerintah daerah," katanya.
Widjajanti Isdijoso, M.Ec.St, Direktur The SMERU Research Institute mengatakan, pemanfaatan analitika big data menjadi sangat penting untuk memonitor dan meningkatkan pelayanan.
"Dan tentunya, ekosistem yang besar seperti JKN ini memerlukan platform teknologi digital yang andal untuk memastikan akurasi analisa yang dihasilkan,” katanya.
Baca: Lima Kebiasaan yang Salah Terkait Mandi Ini Justru akan Merusak Kesehatan Anda
Jorge Wagner, Presiden Direktur PT Novartis Indonesia, menyatakan Novartis sangat berkomitmen untuk secara aktif berperan dalam upaya peningkatan sistem kesehatan di Indonesia.
"Sebagai implementasi dari komitmen kami dalam re-imagine medicine, kami mengembangkan dan menemukan cara-cara baru guna meningkatkan kualitas hidup para pasien," katanya.
Acara Future Trends Forum ke-12 ini berlangsung selama 2 hari di Jakarta dengan fokus pembahasan seputar Health Financing dan Pemanfaatan Big Data dan Digital.
Hadir sebagai pembicara utama pada forum internasional ini Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K), Menteri Kesehatan RI; Somil Nagpal, Senior Health Specialist, World Bank; Dr. Asep Suryahadi, The SMERU Research Institute; dan Jorge Wagner, Presiden Direktur PT Novartis Indonesia & Chairman of IPMG.
Turut pula hadir, para pelaku teknologi untuk berbagi tentang sudut pandang inovasi teknologi dari Microsoft Asia, mClinica, sehatpedia.com, dan Allied World Healthcare (Reach 52).