Senin, 6 Oktober 2025

Mati Listrik di Ibu Kota dan Sekitarnya

Apa Kata Fadli Zon Soal Marahnya Jokowi ke Pejabat PLN?

Menurutnya, Jokowi tak boleh heran atau bahkan sampai meluapkan emosinya kepada PLN atas kejadian tersebut.

Penulis: Chaerul Umam
Chaerul Umam
Fadli Zon 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menyoroti respons Presiden Joko Widodo yang sempat emosi saat mendatangi kantor pusat PT PLN (persero) menyusul insiden listrik padam di separuh Pulau Jawa.

Menurutnya, Jokowi tak boleh heran atau bahkan sampai meluapkan emosinya kepada PLN atas kejadian tersebut.

"Ya kan enggak boleh heran dong, harus dipanggil, ini kan kalau penyelenggaranya heran gimana rakyat, saya kira harus seperti sebutkan tadi harus ada yang bertanggung jawab," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/8/2019).

Ia menambahkan, sebagai pimpinan eksekutif, Presiden Jokowi harus bertindak sebagai eksekutor.

Fadli menyebut seharusnya Jokowi memikirkan solusi ketimbang hanya menyampaikan emosi atau kekecewannya terhadap PLN.

"Yang harusnya kecewa itu rakyat, jika presiden masa presiden kecewa enggak boleh, presiden itu eksekutor, rakyat kecewa terhadap PLN. Kalau presiden itu memberhentikan direksi PLN, mengangkat yang baru, itu. (Kecewa) Itu bukan statement presiden, itu statement rakyat kalau kecewa itu," pungkas Fadli.

Baca: Ridwan Kamil Menelpon Mendagri Bicarakan Soal Nasib Iwa Karniwa, Ini Isi Percakapannya

Baca: KPK: dari 40 Capim Lolos Seleksi, Masih Ada yang Belum Setor LHKPN

Baca: Viral Video Oknum Polantas Sumpal Mulut Wanita Pakai Surat Tilang, Begini Kejadian Sebenarnya

Baca: Inilah Penjelasan Lengkap PLN yang Buat Jokowi Marah dan Langsung Pergi hingga Kata Istana

Sebelumnya, Presiden Jokowi tampak marah dan kurang puas dengan penjelasan Plt Direktur Utama PT PLN (Persero) Sripeni Inten Cahyani mengenai peristiwa listrik mati di sejumlah wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, hingga Banten.

"Pejelasannya panjang sekali. Pertanyaan saya bapak ibu semuanya ini kan orang pinter-pinter, apalagi urusan listrik dan sudah bertahun-tahun," kata Jokowi merespon penjelasan sebelumnya dari Sripeni di Kantor Pusat PT PLN, Jakarta, Senin (5/8/2019).

Baca: Lontarkan 'Orang Pintar' saat Marah ke PLN, Ahli Sebut Jokowi Tunjukkan Ciri Khas, Maknanya Dalam

Orang nomor satu di Indonesia ‎itu mempertanyakan PLN yang tidak menghitung kalau terjadi kejadian gangguan listrik sehingga berdampak pada pemadaman di sejumlah wilayah. 

Menurut Jokowi ketika listrik mati tiba-tiba berarti tak ada perhitungan yang dilakukan PLN untuk antisipasi.

Kemarahan Jokowi

Ada yang tak biasa dalam kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Kantor Pusat PT PLN Persero, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019).

Kepala Negara yang biasa mengumbar senyum justru memasang raut wajah datar saat di kantor PLN.

Bahkan, Jokowi juga menolak meladeni wawancara dengan media massa yang biasa dilakukannya setelah kunjungan.

Kemarahan Jokowi terjadi setelah mendengarkan penjelasan dari Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT PLN, Sripeni Inten Cahyani.

Diketahui, Jokowi berkunjung ke Kantor Pusat PLN untuk meminta penjelasan soal listrik padam di Jabodetabek dan sebagian Pulau Jawa.

Baca: Inilah Penjelasan Lengkap PLN yang Buat Jokowi Marah dan Langsung Pergi hingga Kata Istana

Baca: Fadli Zon Soroti Kemarahan Presiden Jokowi kepada Direksi PLN

Pemadaman yang berlangsung sejak Minggu (5/8/2019) kemarin dan masih berlangsung di sejumlah wilayah hingga Senin sore ini sangat mengganggu aktivitas warga.

Dalam kunjungannya ke kantor pusat PLN, Jokowi bersama sejumlah menteri terkait.

Di antaranya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri ESDM Ignasius Jonan.

Terlihat juga Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara serta Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian.

Presiden Joko Widodo ditemani Sekretaris Kabinet Pramono Anung (kiri) dan Menteri ESDM Ignasius Jonan (kanan) melakukan rapat dengan petinggi PLN di kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (5/8/2019). Presiden mempertanyakan dan meminta klarifikasi manajemen PLN atas padamnya listrik secara total (blakcout) di wilayah Jabodetabek pada Minggu (4/8/2019). THE JAKARTA POST/SETO WARDHANA
Presiden Joko Widodo ditemani Sekretaris Kabinet Pramono Anung (kiri) dan Menteri ESDM Ignasius Jonan (kanan) melakukan rapat dengan petinggi PLN di kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (5/8/2019). Presiden mempertanyakan dan meminta klarifikasi manajemen PLN atas padamnya listrik secara total (blakcout) di wilayah Jabodetabek pada Minggu (4/8/2019). (THE JAKARTA POST/SETO WARDHANA)

Sejak datang pukul 08.30 WIB, Presiden memang sudah menunjukkan gelagat tak biasa.

Jokowi yang memakai kemeja putih lengan panjang memilih langsung masuk ke ruang rapat.

Orang nomor satu di Indonesia itu tidak transit lebih dulu di ruangan yang sudah disediakan pihak PLN.

Baca: PLN Didatangi Jokowi, Dimana Menteri BUMN Rini Soemarno?

Baca: Jakarta Mati Lampu, Jokowi Marah, PLN Janji Beri Kompensasi 35 Persen, Ini Penjelasan

Sesampai di ruang rapat, Jokowi yang duduk bersama para menterinya meminta direksi PLN memberikan penjelasan terkait listrik padam.

"Pagi hari ini saya ingin mendengar langsung, tolong disampaikan yang simpel-simpel saja."

"Kemudian kalau ada hal yang kurang, ya blak-blakan saja sehingga bisa diselesaikan dan tidak terjadi lagi untuk masa-masa yang akan datang," kata Jokowi.

Setelah Jokowi berbicara selama dua menit, Plt Dirut PLN, Sripeni Inten Cahyani memberikan penjelasan mengenai masalah teknis yang menyebabkan padamnya listrik.

Sripeni yang berbicara selama 11 menit 34 detik bilang, listrik padam terkait gangguan transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV.

Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani (kanan) ditemani Direktur Regional Jawa Tengah PLN Nasri Sebayang (kiri) menyampaikan keterangan kepada Presiden Joko Widodo di kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (5/8/2019). Presiden mempertanyakan dan meminta klarifikasi manajemen PLN atas padamnya listrik secara total (blakcout) di wilayah Jabodetabek pada Minggu (4/8/2019).
Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani (kanan) ditemani Direktur Regional Jawa Tengah PLN Nasri Sebayang (kiri) menyampaikan keterangan kepada Presiden Joko Widodo di kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (5/8/2019). Presiden mempertanyakan dan meminta klarifikasi manajemen PLN atas padamnya listrik secara total (blakcout) di wilayah Jabodetabek pada Minggu (4/8/2019). (THE JAKARTA POST/SETO WARDHANA)

Mendapat penjelasan dari Sripeni, Jokowi hanya menunjukkan raut wajah datar tak puas.

Bahkan Jokowi tak sekali pun tampak tersenyum.

Tanggapannya pun datar dan tersirat ada nada kekecewaan.

Menurut Jokowi, penjelasan wanita yang baru dua hari menjabat Plt Dirut PLN itu terlalu panjang dan teknis.

Jokowi sampai menggeluarkan istilah 'orang-orang pintar' pada jajaran direksi PLN.

"Penjelasannya panjang sekali," ucap Jokowi.

"Pertanyaan saya, Bapak, Ibu, semuanya kan orang pintar-pintar, apalagi urusan listrik dan sudah bertahun-tahun."

"Apakah tidak dihitung, apakah tidak dikalkukasi kalau akan ada kejadian-kejadian sehingga kita tahu sebelumnya. Kok tahu-tahu drop," kata dia.

"Artinya, pekerjaan yang ada, tidak dihitung, tidak dikalkulasi. Dan itu betul-betul merugikan kita semuanya," ujar Jokowi.

Saat Jokowi marah, suasana pertemuan tersebut berjalan sedikit tegang dan ruang rapat terasa sunyi.

Rombongan menteri yang mendampingi Jokowi, seperti Jonan, Budi Karya, hingga Rudiantara juga diam tidak bergeming.

Sripeni kembali meminta waktu untuk memberi penjelasan tambahan pada Presiden.

Dia juga meminta maaf karena lamban menangani masalah tersebut.

Sripeni memberi penjelasan teknis yang menyebabkan gangguan listrik padam tidak terantisipasi.

Menanggapi penjelasan Sripeni, Presiden hanya meminta PLN segera melakukan perbaikan secepatnya.

"Yang paling penting saya minta perbaiki secepat-cepatnya."

"Beberapa wilayah yang belum hidup segera dikejar dengan cara apa pun agar segera bisa hidup kembali," ucap Jokowi.

"Kemudian hal-hal yang menyebabkan peristiwa besar terjadi sekali lagi saya ulang jangan sampai kejadian lagi."

Itu saja permintaan saya. Oke terima kasih," kata Kepala Negara.

Tanggapan Jokowi pun relatif singkat, tak sampai dua menit.

Setelah itu, Jokowi langsung pergi meninggalkan ruang rapat PLN ditemani Sripeni.

Baca: Kebakaran Akibat Listrik Padam: Pasutri Terpanggang di Tangerang dan Sekeluarga Tewas di Teluk Gong

Baca: Ridwan Kamil Menelpon Mendagri Bicarakan Soal Nasib Iwa Karniwa, Ini Isi Percakapannya

Baca: Jakarta Mati Lampu, Tasya Kamila Panik Stok ASI Perah, Ini 4 Cara Selamatkan ASIP saat Listrik Padam

Baca: KPK: dari 40 Capim Lolos Seleksi, Masih Ada yang Belum Setor LHKPN

Namun, tidak ada perbincangan atau basa-basi di antara keduanya.

Alhasil, ruang transit yang disiapkan untuk Jokowi, kembali 'dianggurkan.'

Padahal di ruangan itu disediakan meja bundar lengkap dengan kursi berwarna putih.

Di atas meja disediakan air minum, buah, dan beberapa kudapan.

Saat keluar gedung, Jokowi juga tidak melayani permintaan wawancara dari awak media.

Jokowi yang biasanya ramah menyapa awak media, memilih diam.

Padahal biasanya, Jokowi ramah atau menyapa dan melambaikan tangan ke arah awak media.

Setelah pertemuan dengan direksi PLN, Jokowi memilih pergi dengan diam kembali ke Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pukul 09.05 WIB.

Jokowi berada di kantor pusat PLN selama 15-20 menit.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved