Kabinet Jokowi
Jubir TKN: Kementerian BUMN dan Perdagangan di Kabinet Jokowi Cocok Diisi Orang Muda
"BUMN bisa didorong sama anak muda ke depannya untuk memperbesar bisnis," dia memberi alasan.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa kementerian dinilai cocok diisi menteri muda di kabinet Jokowi-Maruf Amin.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga mengatakan, menteri muda atau milenial pilihan Presiden nantinya bisa menempati kementerian di sektor ekonomi.
"Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah bisa, malah UMKM kita kerjanya banyak milenial, jadi di situ juga bisa," ujar juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi Maruf ini di Jakarta, Jumat (12/7/2019).
Dia mengatakan, Selain Kementerian Koperasi, Kementerian Perdagangan dan Kementerian BUMN juga bisa ditempati menteri muda yang saat ini sudah banyak memulai usaha.
"BUMN bisa didorong sama anak muda ke depannya untuk memperbesar bisnis," dia memberi alasan.
Arya menduga porsi menteri muda ke depan akan banyak dipasang di kabinet Jokowi, mengingat keinginan Jokowi memasang orang yang energik dan berani mengeksekusi program secara cepat.
Baca: Agustus, Berkas Kasus Suap Pengadaan Pesawat Garuda Akan Dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor
"Yang pasti Pak Jokowi cari orang energik dan bisa eksekusi cepat, udah kebayangkan bakal banyak porsi anak muda, umur 40 kan masih milenial kan," kata dia.
Dilantik 20 Oktober
Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Jokowi dan Maruf Amin akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 pada 20 Oktober 2019.
Artinya, masih tersisa waktu sekitar 3 bulan bagi Jokowi-Maruf untuk menyiapkan nama-nama menteri dalam kabinet mereka.
Beberapa waktu terakhir muncul prediksi dan tanggapan seputar menteri-menteri di kabinet Jokowi - Maruf mendatang.
Baca: Baiq Nurul Tunggu Keputusan Jokowi Berikan Amnesti
Sejumlah menteri di kabinet Jokowi-Jusuf Kalla saat ini diperkirakan tak lagi duduk dalam kabinet. Sementara, sejumlah pengamat juga memberi catatan untuk kabinet Jokowi-Maruf nanti.
Berikut rangkumannya, Jumat (12/7/2019):
1. Prediksi Nama-nama Menteri yang Terlempar
Sejumlah menteri dalam kabinet Jokowi-Jk diperkirakan tak lagi mengisi kabinet Jokowi-Maruf Amin.
Dikutip dari Kompas.com yang mengutip dari JakartaPost, prediksi ini didasarkan atas teguran Jokowi kepada sejumlah menteri dalam sidang kabinet paripurna di Istana Bogor, Senin (8/7/2019).
Empat menteri yang ditegur Jokowi yakni Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Menteri Kehutanan Siti Nurbaya Bakar serta Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (8/7/2019). (Ria Anatasia)
Selain mendapat teguran, tiga menteri yakni Darmin, Rini dan Jonan diketahui berusia lanjut, berbeda dari keinginan Jokowi yang menginginkan menteri berusia muda.

Tahun ini Darmin memasuki usia 70 tahun, Rini 61 tahun dan Jonan 56 tahun.
Politikus PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu menyatakan, teguran Jokowi adalah sinyal bahwa keempat menteri yang disebutkan akan kehilangan pekerjaan mereka.
“Beberapa presiden sebelumnya sejak era Soeharto melakukannya. Para menteri yang mendapat teguran biasanya akhirnya tidak bergabung dengan kabinet berikutnya," kata Masinton, sebagaimana dikutip Jakarta Post sebagaimana dikutip Kompas.com.
Jokowi-Maruf juga diperkitakan tidak akan memakai lagi menteri-menteri yang terindikasi tersangkut kasus korupsi.
Menteri yang terindikasi tersangkut kasus korupsi yakni Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dari PKB, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dari Partai Nasdem.
Ketiganya berstatus saksi dalam tiga perkara berbeda di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi memberikan keterangan saat menjadi saksi dalam sidang kasus dugaan suap dana hibah KONI di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (4/7/2019). Dalam sidang tersebut Menpora memberikan keterangan saksi untuk terdakwa Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora Mulyana, serta staf Kemenpora Adhi Purnomo dan Eko Triyanta. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
Imam pernah diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap dana hibah dari pemerintah kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) melalui Kemenpora.
Lukman juga pernah diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap terkait seleksi jabatan di Kemenag Jawa Timur.
Begitu juga dengan Enggar yang beberapa kali dipanggil penyidik KPK untuk bersaksi dalam kasus dugaan suap terkait kerja sama penyewaan kapal PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK) dan PT Pupuk Indonesia Logistik (PILOG). Namun, panggilan itu belum terpenuhi.
2. Nama-nama Menteri dari PDI-P Ada di Tangan Megawati
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan hanya Ketua Umumnya, Megawati Soekarnoputri yang mengetahui nama kader untuk menteri muda Presiden Joko Widodo.
Semua tersimpan dalam kantong Mega.
"Kalau urusan kader PDIP Perjuangan yang jadi menteri itu adalah urusan prerogatifnya Ibu Megawati Soekarnoputri jadi pegangannya itu saja," ungkapnya di Aula Forum Komunikasi TNI-Polri (Foko), Senen, Jakarta Pusat, Rabu (10/7/2019).
Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah dalam diskusi nasional bertajuk "Rekonsolidasi Ideologi Pancasila Pasca Pileg dan Pilpres 2019" di Universitas Nasional (UNAS), Senin (1/7/2019). (MPR RI)
Basarah menegaskan tidak ada yang tahu selain Megawati nama menteri dari PDIP yang direkomendasikan.
Dia juga mengatakan seluruh nama yang direkomendasikan itu berdasarkan penilaian Mega. "Saya belum tahu, karena itu full hak prerogatif Ibu Mega," jelasnya.
Dia enggan mengutak-atik urusan itu. Wakil Ketua MPR itu yakin Mega memilih orang yang tepat. "Itu urusan Bu Mega, saya belum tau, itu hak prerogatif dia," ujarnya.