Ditanya Apakah Demokrat Mau Rekonsiliasi dengan Jokowi, Ini Jawaban Jansen Sitindaon
Jansen Sitindaon jawab pertanyaan apakah Demokrat mau rekonsiliasi dengan Jokowi meskipun nantinya tak diberi jatah kursi menteri 2019-2024.
TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon jawab pertanyaan apakah partainya mau melakukan rekonsiliasi dengan calon presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) meskipun nantinya tak diberi jatah kursi menteri dalam pemerintahan 2019-2024.
Jawaban Jansen tersebut mendapat tanggapan dari Ketua DPP Pastai Nasdem, Taufik Basari.
Hal tersebut terjadi dalam program 'Mencari Pemimpin' yang tayang di KompasTV, Jumat (5/7/2019), sebagimana dikutip oleh TribunWow.com.
Awalnya, pembawa acara 'Mencari Pemimpin', Liviana Cherlisa mememberikan pertanyaan pada Jansen yang menjadi satu dari empat narasumber yang hadir di sana.
"Mau rekonsiliasi tapi enggak boleh jadi partai koalisi?" tanya Livi.
Menanggapi itu, Jansen menegaskan bahwa putusan terkait koalisi akan diserahkan seutuhnya kepada Jokowi sebagai presiden terpilih.
"Pak Jokowi ini kan sudah sangat mengenal semua partai politik yang ada di Indonesia ini. Karena ini kan periode kedua beliau jadi presiden," kata Jansen.
"Sudah sangat mengenal partai politik, sudah sangat mengenal semua ketua umum partai di Indonesia, kualitas kadernya, karakternya, dan lain segala macam."
"Jadi kalaupun kemudian ada niatan Pak Jokowi mengajak kami partai-partai yang ada di pihak 02 ini, Pak Jokowi sudah tahu lah caranya."
"Jadi enggak perlulah kemudian kita berpolitik akrobatik di depan publik untuk menarik Pak Jokowi," paparnya.

Jansen menegaskan, terkait rekonsiliasi, Demokrat sejak awal sudah melakukan hal tersebut, yaitu dengan meneduhkan para pemilih di bawah.
"Intinya, Demokrat sejak awal sudah mengedukasi pemilih kami di bawah apapun hasil pemilu ini harus kita terima," jelasnya.
"Tidak bisa lagi kemudian kita katakan Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin itu bukan presiden lima tahun ke depan."
"Itu sudah itu. Sebagai manusia konstitusi, taat hukum, apapun hasil pemilu ini kita harus terima," ungkap Jansen.
Livi kemudian mempertanyakan apakah jawaban Jansen itu merupakan narasi membangun Indonesia ke depan atau hanya narasi untuk membentuk negosiasi dengan Jokowi demi lobi-lobi politik selanjutnya.
Menjawabnya, Jansen mengatakan bahwa Demokrat dan PDIP memiliki persamaan.
"Partai Demokrat ini sama dengan PDIP. Kamilah Partai di Indonesia yang sudah paripurna sebagai partai politik," ujar Jansen.
"Kami pernah 10 tahun di dalam kekuasaan, mengelola kekuasaan, kami juga pernah di luar kekuasaan."
Hal ini disampaikannya, untuk menjelaskan bahwa Demokrat siap di mana pun posisinya kelak.
"Bagi Partai Demokrat, mau di dalam ataupun di luar sama saja," ungkap Jansen.
"Yang penting hari ini kita menenangkan pemilih-pemilih kita di bawah untuk tenang, menerima apapun hasil pemilu ini," imbuhnya.
Jansen menilai, apabila masyarakat tenang, maka sang presiden pun juga akan tenang.
"Kalau Pak Jokowi tenang, Inshaa Allah menteri-menteri yang akan beliau pilih itu, entah latar belakangnya dari 01, profesional, atau mengambil dari 02, pastilah dipilih yang terbaik," jelas Jansen.
"Kalau dia memilih yang terbaik, kerjanya bagus, performance pemerintahan ini mantap, yang menerima hasilnya juga itu masyarakat kita, bangsa Indonesia secara keseluruhan, di mana kami juga ada sebagai bagian itu."
Livi kemudian kembali bertanya.
Ia menanggapi pernyataan Jansen soal Demokrat siap di dalam maupun di luar pemerintah selama rekonsiliasi tetap terwujud.
"Kalau tadi Anda katakan mau di dalam mau di luar yang penting rekonsiliasi diwujudkan, artinya kalau rekonsiliasi tapi enggak dikasih posisi menteri, mau?" tanya Livi.
Mendengar pertanyaan itu, Jansen tampak terbahak-bahak.

"Ketawa kan," kata Livi.
"Kayaknya susah tuh jawabnya," ledek Taufik Basari yang sempat terkekeh.
Saat sudah berhenti tertawa, Jansen lantas memberikan penjelasan.
Jansen menilai, persoalan menteri ini dibahas terlalu cepat.
"Terkait soal ini sebenarnya terlalu dini untuk kita bahas. Pak Jokowi itu baru dilantik untuk periode keduanya itu 20 Oktober, ini baru bulan Juli, jadi 3,5 bulan ke depan masih banyak kemungkinan yang terjadi," kata Jansen.
"Jangan pula kamu pikir Pak Jokowi nyaman-nyaman dengan Partai di 01. Bisa saja tidak nyaman. Iya kan? Bisa saja 3,5 bulan ini," kata Jansen menengok ke arah samping kirinya, tempat narasumber lain, Waketum Gerindra, Ferry Juliantono.
Ditanya begitu, Ferry justru memberikan jawaban singkat yang buat semua pihak tertawa.
"Saya agak kurang tahu itu," kata Ferry santai, sementara narasumber lain tampak terkekeh.
Simak videonya mulai menit ke 8.53:
(TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Reaksi Jansen saat Ditanya Mau atau Tidak Rekonsiliasi Tanpa Janji Jadi Menteri, Nasdem Beri Ledekan.