Staf KBRI di Singapura yang Diduga Terlibat Suap Dipulangkan ke Indonesia
Jaminan tersebut digunakan sebagai persyaratan baru bagi setiap majikan yang mempekerjakan PRT Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri (Kemenlu RI) menarik pulang staf KBRI di Singapura yang dicatut namanya dalam dakwaan penyuapan oleh tiga warga Singapura.
Saat dikonfirmasi, KBRI Singapura menjelaskan dalam keterangannya bahwa, sejak menerima informasi dari pihak berwenang di Singapura, KBRI Singapura langsung melaporkan hal tersebut ke Jakarta.
"Ybs sudah ditarik ke Jakarta untuk menjalani proses pemeriksaan lanjutan oleh institusi asal dan aparat yang berwenang di Indonesia," demikian tertulis pada keterangan yang diterima Tribun, Kamis (22/11/2018).
Lebih lanjut, pemerintah RI siap melakukan kerjasama penanganan hukum timbal balik dengan Singapura, sesuai ketentuan dan hukum yang berlaku di negara tersebut.
Baca: Nyanyi Bareng, Wajah Ayu Ting Ting Buat Nissa Sabyan Salah Fokus: Enggak Bisa Berhenti Lihati
Ditegaskan, tiga warga Singapura, termasuk seorang agen asuransi, yang diajukan ke Pengadilan tidak memiliki hubungan kerja dengan KBRI Singapura.
Sebelumnya diberitakan dan seperti dilansir Channel News Asia dan todayonline.com Kamis (21/11/2018), tiga warga Singapura itu dijerat dakwaan penyuapan yang mengatasnamakan seorang staf Kedubes.
Otoritas Singapura sendiri telah menyatakan pihak Kedubes Indonesia tidak terlibat.
Baca: Panitia Acara Reuni 212 Bertemu Pimpinan DPR Fadli Zon
Tiga warga Singapura itu adalah Yeo Siew Liang James (47), seorang agen asuransi untuk AIG Asia Pacific Insurance dan Liberty Insurance; kemudian Abdul Aziz Mohamed Hanib (63), penerjemah lepas; dan Chow Tuck Keong Benjamin (55).
Disebutkan Biro Investigasi Praktik Korupsi Singapura (CPIB), suap diperuntukan membantu dua perusahaan asuransi dalam mendapatkan akreditasi penyedia jaminan performa bagi pembantu rumah tangga (PRT) asal Indonesia di Singapura.
Jaminan tersebut digunakan sebagai persyaratan baru bagi setiap majikan yang mempekerjakan PRT Indonesia.