KSAD Baru
Penunjukan Jenderal Andika sebagai KSAD Dinilai Tepat di Tahun Politik
Indria Samego menilai tidak mengejutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Jenderal Andika Perkasa sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pakar The Habibie Center, Indria Samego menilai tidak mengejutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Jenderal Andika Perkasa sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Apalagi menurut Indria Samego, melihat karir dan pengalaman militer Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat TNI AD (Pangkostrad) tersebut.
"Penunjukan Jenderal Andika Perkasa sebagai KSAD tidak mengejutkan. Sejak awal orang sudah menengarai karier dia," ujar Indria Samego yang juga peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini kepada Tribunnews.com, Kamis (22/11/2018).
Baca: 7 Fakta KSAD Baru, Andika Perkasa, Sempat Ganti Jabatan Tiga Kali Sebelum Dilantik Presiden Jokowi
Sosok Jenderal Andika Perkasa yang merupakan perwira cemerlang, muda dan berprestasi ini menurut Indria Samego cocok memimpin TNI AD di tahun politik ini.
"Dia perwira cemerlang, muda dan berprestasi. Tahun politik, membutuhkan pimpinan TNI yang demikian," jelas Indria Samego.
Untuk itu pula, Dewan Pakar The Habibie Center itu memprediksi Jenderal Andika Perkasa akan bisa menduduki posisi Panglima TNI.
"Sebentar saja di sana, dia akan memimpin TNI alias dipercaya menjadi Panglima," prediksi Indria Samego.
Senada dengan itu, Anggota Komisi I DPR RI, Andreas Hugo Pareira menilai tepat penunjukan Jenderal Andika sebagai KSAD.
Karena menurut politikus PDI Perjuangan ini, mantan Panglima Kodam XII/Tanjungpura itu adalah perwira TNI AD yang komplit dari segi pengalaman militer di kesatuan, pendidikan militer, pengalaman militer di lingkaran elit militer maupun pemerintahan.
"Andika juga mengenyam berbagai jenjang pendidikaan baik pendidikan militer maupun sipil," ujar Andreas Pareira, Kamis (22/11/2018).
Dalam bidang pendidikan sipil, mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) ini telah meraih gelar Doktor dalam bidang public policy dari George Washington University, AS.
Jenderal Andika juga memulai karier di TNI sebagai prajurit infanteri KOPASUS kemudian di beberapa kesatuan lingkungan Kopasus sampai dengan Komandan Batalyon.
Di bidang teritori, dia mencatat, Jenderal Andika memulai kariernya sebagai Danrem Kawal Samudera Kodam 1 Bukit Barisan dan Pandam Tanjungpura.
Juga di lingkungan elite, Jenderal Andika memulai karirnya sebagai Sespri Kasum TNI sampai menjadi Komandan Paspampres.
Ditambah lagi posisi terakhir menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal (purn) Hendropriyono ini sebelum diangkat menjadi Kasad adalah Komandan Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan AD (Dankodiklatat AD) dan Panglima Komando Strategis AD (Pangkostrad).
"Dengan pengalaman militer, jenjang karier maupun pendidikan, pantas sekali Andika mencapai posisi tertinggi di Angkatannya," jelasnya.
Untuk itu Andreas Pareira berharap Jenderal Andika akan mampu mengawal NKRI melalui TNI AD khususnya di tahun-tahun politik, pemilu 2019.
"Kita mengucapkan selamat bertugas dan berharap Andika mampu mengawal NKRI melalui TNI AD," ucap Andreas Pareira.
Presiden Joko Widodo resmi melantik Letnan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai KSAD menggantikan Jenderal TNI Mulyono.
Pelantikan tersebut dilaksanakan di Istana Negara, Kamis (22/11/2018) pukul 09.00 WIB dan dihadiri sejumlah menteri dan pejabat negara lainnya.
Pelantikan ditandai dengan membacakan sumpah jabatan yang dilakukan Presiden dan diikuti oleh Andika.
Pengangkatan Andika, sesuai dengan Keppres Nomor 97/TNI Tahun 2018, yang ditandatangani pada 22 November 2018.
Jenderal Andika lahir di Bandung, 21 Desember 1964, menjabat Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) sejak 23 Juli 2018.
Karir menantu dari mantan Kepala BIN Jenderal TNI (Purn) Hendropriyono tersebut, merupakan lulusan Akademi Militer 1987 yang berpengalaman dalam Infanteri (Kopassus). (*)