Minggu, 5 Oktober 2025

Pesawat Lion Air Jatuh

Ini Cara Kerja Terapi Hiperbarik Bagi Penyelam SAR Jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610

RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, melayani terapi hiberbarik bagi para penyelam yang membantu proses pencarian korban dan pesawat Lion Air JT 610.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, melayani terapi hiberbarik bagi para penyelam yang membantu proses pencarian korban dan pesawat Lion Air JT 610.

Diketahui, terapi hiperbarik bagi dunia penyelaman, dilakukan untuk mencegah gangguan penyakit dekompresi, penyakit yang disebabkan karena aktivitas menyelam.

Tribunnews.com berkesempatan menyambangi ruang terapi hiberbarik tersebut. 

Ruangan terapi itu berukuran sekira 7 meter x 3 meter. Begitu masuk terlihat tiga sofa tersedia dengan sebuah loker di sudut ruangan. 

Kemudian terdapat sebuah tempat berbentuk tabung warna putih. Tabung ini adalah ruang hiperbarik yang digunakan untuk terapi. 

Tertulis 'R. Hiperbarik' di bagian atas tabung. Tabung ini sekilas mengingatkan pada struktur kapal selam. 

Dari pintu yang terbuka, terlihat ada enam kursi berwarna biru yang berada di dalam. Terlihat juga sejumlah selang-selang hitam menjuntai. 

Selang itu adalah selang yang digunakan untuk mengalirkan oksigen dan dihirup oleh para peserta terapi hiperbarik.

Pantauan Tribunnews.com, ada lima orang penyelam yang akan menjalani terapi. Mereka mengenakan kimono dominan warna biru, dengan warna kuning sebagai penghias di ujungnya. 

Sebelum memasuki ruang Hiperbarik, mereka menerima penjelasan dari Kepala Ruang Hiperbarik, Suster Intan Sitorus. 

Dijelaskan bahwa para peserta terapi harus mengonsumsi karbohidrat yang banyak sebelum terapi. 

Karena dalam terapi, peserta akan disupply oksigen melebihi kadar 100 persen secara terus menerus dalam waktu 2 jam. 

Efek dari supply oksigen itu, akan menurunkan gula darah dari peserta. 

"Jadi semua harus makan dulu, dan perbanyak karbohidrat seperti dari nasi ya," ujar Intan, di ruang hiperbarik, RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (6/11/2018). 

Setelahnya para penyelam itu memasuki tabung ditemani oleh seorang perawat pria. Perawat itu bertugas memastikan para penyelam menjalani terapi dengan benar. 

Terapi sendiri akan diawali 15 menit penyesuaian dimana para penyelam akan merasakan seperti saat sedang turun ke dalam laut.

"Akan ada rasa tidak nyaman awalnya. Peserta kemudian akan menghirup oksigen dari hidung dan mengeluarkannya lewat mulut," kata dia. 

Terapi menghirup oksigen hiperbarik dilakukan selama setengah jam pertama, kemudian beristirahat lima menit. Lanjut begitu seterusnya hingga dua jam berlangsung. 

Baca: Puluhan Penyelam Tim Pencarian Korban Lion Air PK-LQP Jalani Terapi Hiperbarik di RS Polri

Baca: 15 Penyelam Terbaik Pencari Korban Pesawat Lion Air PK-LQP Diberi Terapi Hiperbarik, Ini Tujuannya

Amatan Tribunnews.com, para perawat juga bisa memantau para peserta terapi melalui monitor komputer. Hal itu lantaran di tabung tempat terapi, telah terpasang empat kamera untuk mengawasi jalannya terapi.(*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved