Selasa, 30 September 2025

Pemilu 2019

KPK Apresiasi Caleg PKS Teken Pakta Integritas

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengapresiasi caleg Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang telah meneken pakta integritas.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengapresiasi caleg Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang telah meneken pakta integritas.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang, yang turut menghadiri gelaran konsolidasi akbar nasional PKS di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Minggu (14/10/2018).

Baca: Menu Wajib Sarapan Pagi Mendiang Suzzanna, Clift Sangra: Kalau Enggak Ada, Gawat

"Kehadiran KPK di tengah-tengah partai penting. Kebanyakan integritas terganggu karena dia dipaksa," tutur Saut.

"Sekarang targetnya 200 kasus, mudah-mudahan nggak ada dari PKS. Kita aminkan itu. Kan udah jelas tadi. Jadi maksud saya ini pembelajaran buat kita, bagaimanapun apa yang dilakukan KPK nggak akan bisa sendirian," imbuhnya.

Berikut Pakta Integritas PKS yang dibacakan oleh Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Aljufri:

Bismillahirrahmanirrahim 

Saya sebagai calon anggota DPR RI PKS berjanji setia pada Allah SWT dengan sepenuh hati demi meraih ridhonya untuk menjalankan hal-hal sebagai berikut:

1. Senantiasa menjaga integritas dan kinerja untuk mensejahterakan umat bangsa dan negara, serta senantiasa menjaga nama baik PKS dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab, saya akan terus menjunjung tinggi prinsip, akhlak serta jati diri kader PKS yang bersih peduli dan profesional. 

2. Berpegang teguh kepada anggaran dasar, anggaran rumah tangga, peraturan PKS, serta setia kepada pimpinan partai seluruh keputusan dan kebijakannya selama tidak maksiat pada Allah dan rasulnya.

3. Menjalankan visi misi, falsafah perjuangan dan platform pembangunan PKS dengan penuh kesadaran, keikhlasan dan sungguh-sungguh. Saya akan terus menjalankan dan memperkuat persatuan, harmoni dan toleransi dalam kehidupan masyarakat Indonesia, yang majemuk berdasarkan ajaran islam, pancasila, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika dalam NKRI.

4. Mencegah dan menghindarkan diri dari perbuatan korupsi, kolusi dan nepotisme serta pelanggaran hukum lainnya dan tidak menyalahgunakan jabatan wewenang yang diamanahkan oleh partai dan atau negara sebagai sarana untuk memperkaya diri dan atau orang lain.

5. Terus menempa diri agar mampu menjalankan tugas sebagai anggota DPR RI, kami menyatakan siap menerima tugas dari rakyat jika diberi amanah oleh rakyat untuk duduk sebagai anggota DPR RI. Dan siap menjadi relawan pembangunan sesudah pemilu.

6. Menjalankan tugas untuk mendengarkan suara rakyat, dan siap memperjuangkannya. Saya akan membuka kanal-kanal komunikasi di berbagai sarana yang bisa dihubungi, untik menerima masukan dan perintah dari rakyat untuk kami perjuangkan melalui PKS maupun sebagai relawan pembangunan.

7. Menyelenggarakan kampanye damai, mendidik jauh dari hal-hal yg membuat ongkos politik jadi tinggi dan menjadi sumber korupsi. Kami akan menjadikan kampanye dan pemilu sebagai wahana pendidikan politik bagi warga, untuk mewujudkan kematangan berdemokrasi, tidak menjadikan kampanye dan pemilu sebagai ajang perpecahan dan disharmoni bagi warga masyarakat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved