Selasa, 30 September 2025

Pilpres 2019

Andi Arief Tegaskan Sebutan Jenderal Kardus Adalah Sikap Resmi Partai Demokrat

Dirinya menyoroti soal komunikasi politik yang dibangun sejak 20 hari belakangan, tiba-tiba hancur dalam rentang waktu dua hari.

Kolase Tribunnews
Kolase: Andi Arief, Prabowo dan Sandiaga Uno 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief menegaskan bahwa tidak bergabungnya Partai Demokrat dalam koalisi tiga partai Prabowo dikarenakan ada pengkhianatan yang telah dilakukan oleh Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.

Dirinya menyoroti soal komunikasi politik yang dibangun sejak 20 hari belakangan, tiba-tiba hancur dalam rentang waktu dua hari.

Baca: Ucapkan Selamat kepada Prabowo-Sandi, Demokrat Akan Tentukan Sikap Politik Jumat Pagi

"Ini jelang pendaftaran malah seperti," ujarnya di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (10/8/2018).

Dengan ditunjuknya Wakil Gubernur Sandiaga Uno sebagai cawapres Prabowo, Andi menyebut bahwa Prabowo tidak ada keinginan untuk memenangkan pertarungan tahun depan.

"Teman-teman bisa tafsir sendiri, tali secara scientific, kami melihat ini tidak ada keinginan untuk menang," ujarnya

Selain itu, Andi juga kembali menyinggung soal julukan darinya untuk Prabowo, yakni Jendedal Kardus, yang dikeluarkannya di lini masa Twitter dan sempat membuat publik heboh jelang pendaftaran capres-cawapres.

"Kami mencium adanya politik tidak sehat yang kami sebut dengan Jenderal Kardus," tambahnya.

Saat ditanya apakah sebutan Jenderal Kardus itu merupakan sikap pribadi atau sikap partai, Andi memilih opsi yang kedua.

"Ini sikap resmi partai," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved