Senin, 6 Oktober 2025

Kemenhub Keluarkan Maklumat Pelayaran Antisipasi Cuaca Ekstrim di Perairan

Apabila terjadi cuaca buruk ketika kapal berlayar maka kapal diminta segera berlindung di tempat yang aman.

Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Tim gabungan melakukan pencarian penumpang Kapal Motor Sinar Bangun di Perairan Danau Toba, Sumatera Utara, Selasa (19/6/2018). Kapal Motor Sinar Bangun yang membawa 128 penumpang tenggelam di Danau Toba, Sumatera Utara pada 18 Juni 2019. Hingga kini Basarnas berhasil menemukan 18 korban selamat dan satu korban meninggal dunia 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS, JAKARTA -- Ditjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan mengeluarkan Maklumat Pelayaran di perairan Samudera Hindia Barat, Bengkulu, Lampung dan Samudera Hindia Selatan Banten hingga Jawa Barat.

Maklumat tersebut berisi peringatan bahaya cuaca ekstrim dengan tinggi gelombang empat sampai enam meter dan hujan lebat yang diperkirakan akan terjadi dari 1 sampai 7 Juli 2018.

Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, Agus H Purnomo mengingatkan agar nahkoda atau syahbandar memastikan faktor cuaca terlebih dulu dengan berkoordinasi dengan BMKG sebelum melakukan pelayaran.

"Para nakhoda harus memperhatikan faktor cuaca sebelum kapal berlayar. Kepada para Syahbandar, pastikan cuaca dalam kondisi baik dan memungkinkan kapal berlayar sebelum Surat Persetujuan Berlayar (SPB) ditetbitkan," kata Dirjen Agus melalui keterangan resminya, Kamis (5/7/2018).

Kemudian Dirjen Laut juga meminta kepada pemilik kapal memastika dari segi bongkar muat barang, jumlah penumpang agar tidak kelebihan kapasitas.

"Pengawasan keselamatan juga harus ditingkatkan termasuk memastikan kegiatan bongkar muat barang dilaksanakan secara tertib dan lancar, penumpang tidak melebihi kapasitas, kapal tidak overdraft serta stabilitas kapal tetap baik," ungkap Dirjen Agus.

Baca: 13 Bangunan Dibongkar terkait Proyek Pelebaran Jembatan Gadog Puncak Bogor

Apabila terjadi cuaca buruk ketika kapal berlayar maka kapal diminta segera berlindung di tempat yang aman.

Kemudian nahkoda seceparnya melaporkan kepada Syahbandar dan SROP terdekat dengan menginformasikan posisi dan kondisi kapal serta kondisi cuaca di lokasi.

"Kami juga menginstruksikan kepada seluruh personil Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (Pangkalan PLP) dan Distrik Navigasi agar tetap menyiapsiagakan kapal-kapal patroli dan kapal negara kenavigasian jika sewaktu-waktu terjadi musibah di laut," pungkas Dirjen Agus.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved