Selasa, 30 September 2025

KPK Tahan Bupati Buton Selatan dan Kontraktor Pengepul Suap

Setelah menjalani pemeriksaan 1x24 jam, akhirnya KPK menahan Bupati Buton Selatan, Agus Feisal Hidayat, selaku tersangka penerima suap proyek.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Bupati Buton Selatan, Agus Feisal Hidayat keluar menggunakan rompi oranye usai diperiksa penyidik di gedung KPK, Jakarta, Jumat (25/5/2018). KPK resmi menahan Bupati Buton Selatan Agus Feisal Hidayat dan Kontraktor Tony Kongres serta mengamankan barang bukti sebesar Rp 409 juta terkait proyek pekerjaan Pemerintah di Kabupaten Buton Selatan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah menjalani pemeriksaan 1x24 jam, akhirnya KPK menahan Bupati Buton Selatan, Agus Feisal Hidayat, selaku tersangka penerima suap proyek pada Jumat (25/5/2018) dini hari.

Penyidik juga menahan kontrakator PT Barokah Batauga Mandiri, Tony Kongres selaku tersangka pemberi suap.

Keduanya yang telah mengenakan rompi 'Tahanan KPK' warna oranye digiring dari kantor KPK ke mobil tahanan sekira pukul 00.25 WIB.

Keduanya memilih bungkam saat ditanyakan oleh awak media perihal suap yang dilakukan.

Kepala Biro Humas KPK Febri Diansyah menyampaikan, kedua tersangka ditahan di tempat terpisah untuk 20 hari pertama masa penyidikan.

Baca: Revisi Undang-undang Terorisme ‎akan Disahkan dalam Rapat Paripurna Siang Ini

Bupati Agus Feisal Hidayat ditahan di Rutan Cabang KPK Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta Selatan.

Sementara, kontraktor Tony Kongres ditahan di Rutan Pomdam Jaya, Guntur, Jaksel.

Sebelumnya, tim Satgas KPK mengamankan 11 orang dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Bau-bau dan Buton Selatan, Sultra pada Rabu malam.

Bupati Buton Selatan Agus Feisal Hidayat dan kontraktor Tony Kongres ditangkap di rumah masing-masing setelah orang suruhan mereka melakukan serah terima uang Rp 200 juta di BRI Bau-bau.

Mereka menggunakan kode untuk mengaburkan nilai uang suap.

"Terpantau penggunaan kalimat 'Ambilkan itu kori dua ritong', yang dihubungkan dengan nilai uang Rp 200 juta," ungkap Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan.

Baca: Jasad Pelaku Bom Bunuh Diri, Dita dan Dua Anaknya Diam-diam Sudah Diambil Keluarganya

Tim juga mengamankan tiga orang konsultan politik dari lembaga survei yang memperoleh dana Rp 209 juta.

Dana tersebut diduga bagian dari pemberian kontraktor Tony Kongres untuk sang bupati.

Tim juga mengamankan sopir bupati, pengurus proyek Pemkab, Sekretaris Bendahara Pemkab, dan keponakan Tony Kongres.

Selain uang Rp 409 juta, tim juga menyita buku tabungan bank BRI atas nama Aswardy (orang kepercayaan Tony Kongres) dengan penarikan Rp 200 juta.

Kemudian, buku tabungan bank BRI atas nama Anastasya (anak dari Tony Kongres) dengan penarikan Rp 200 juta dan proyek di Pemkab Buton Selatan.

Dari tiga orang konsultan politik, tim juga menyita seperangkat alat-alat kampanye salah satu Calon Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara.

Total uang Rp 409 juta diduga diberikan oleh Tony Kongres kepada bupati Agus Feisal Hidayat diduga fee atau suap atas sejumlah proyek infrastruktur di Pemkab Buton Selatan.

Sumber uang diduga berasal dari sejumlah kontraktor yang dikumpulkan oleh Tony Kongres.

"TK diduga berperan sebagai koordonator dan pengepul dana untuk diberikan kepada bupati," jelas Basaria.

Agus Feisal Hidayat merupakan anak dari mantan Bupati Buton La Ode Muhammad Sjafei Kahar. Saat ini, Sjafei Kahar menjadi Calon Wakil Gubernur Sultra.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved