Selasa, 30 September 2025

Ujian Nasional

UN SMA Turun, Bamsoet Ingin Evaluasi Menyeluruh

Pertama, soal motivasi siswa. Menurut Bamsoet, UN memang tak lagi jadi penentu kelulusan siswa.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Sejumlah Siswa tengah melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2018 di SMAN 1 Jakarta, Senin (9/4/2018). Hari pertama UNBK dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia di sejumlah SMA di Jakarta berjalan lancar. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil nilai Ujian Nasional (UN) SMA sederajat 2018 telah diumumkan dan terjadi penurunan dibandingkan dengan tahun lalu.

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendorong dilakukan evaluasi menyeluruh sehingga siswa mendapat nilai lebih baik di tahun mendatang.

Menurut Bamsoet, evaluasi menyeluruh wajib dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Sebab berdasarkan penelaahannya, hasil UN 2018 dipengaruhi oleh adanya beberapa perubahan. Yakni menyangkut ‎moda pelaksanaan ujian dengan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Lalu peningkatan kualitas soal-soal ujian yang belum diinformasikan ke siswa.

"Harus dilakukan evaluasi menyeluruh," kata Bamsoet, Jumat (4/5/2018).

Pertama, soal motivasi siswa. Menurut Bamsoet, UN memang tak lagi jadi penentu kelulusan siswa.

Baginya, walau tak menentukan, guru pembimbing di sekolah sebaiknya tetap membina serta memotivasi agar siswa tetap mempersiapkan diri sebaik-baiknya.

Kedua, Politikus Golkar itu juga ‎mendorong segera dilakukan pemetaan nilai-nilai siswa yang mengalami penurunan. Selanjutnya, harus dipersiapkan program pendidikan bagi siswa agar selalu siap mengerjakan soal apapun dalam UNBK selanjutnya.

"Mengingat peningkatan kualitas soal-soal ujian juga harus diiringi dengan kesiapan siswa-siswi," katanya.

Ketiga, memastikan dilakukan peningkatan kualitas guru dan tenaga kependidikan. Bamsoet meminta Komisi X DPR mendorong Kemendikbud untuk memanfaatkan dana APBN untuk pendidikan sebesar 20 persen, dengan baik.

"Khususnya untuk peningkatan kualitas guru dan tenaga kependidikan, serta pemanfaatan dana sarana prasarana yang tepat, agar dapat meningkatkan kualitas siswa," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan