Senin, 6 Oktober 2025

Pilpres 2019

Ketum GP Ansor Angkat Bicara Soal Tuduhan PKB Tekan Jokowi Pilih Cawapres dari NU

Wis to, boleh kok gak suka. Sah jika menolak. Tapi mempersoalkan keniscayaan 11 juta pendukung PKB itu, ora mutu!," klaim Gus Yaqut.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Choirul Arifin
Ist/Tribunnews.com
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar berpose bareng Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut bersama sejumlah pengurus sambangi kantor Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Tudingan yang ditujukan terhadap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang disebut-sebut telah menekan Joko Widodo terkait pemilihan pasangan calon wakil presiden untuk dirinya maju di Pilpres 2019 mendapat reaksi sejumlah pihak.

Salah satunya dari Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Quomas alias Gus Yaqut.

Yaqut Cholil Quomas mengatakan, pernyataan Cak Imin agar Presiden Jokowi secara cermat memilih Cawapres dalam kontestasi Pilpres 2019 adalah pernyataan realistis.

Alasannya, dalam Pilpres 2019 mendatang Jokowi perlu Cawapres yang bisa mendongkrak elektabilitasnya.

‎"Jika yang dicari adalah muda, sipil, bernyali, intelek, pengalaman, muslim, punya banyak pendukung, dan mampu mengurai persoalan, mau menoleh kemana lagi selain @cakiminnow? Wis to, boleh kok gak suka. Sah jika menolak. Tapi mempersoalkan keniscayaan 11 juta pendukung PKB itu, ora mutu!," klaim Gus Yaqut.

Statement ini Yaqut Cholil Quomas ungkapkan melalui cuitan di akun Twitter-nya di@GPAnsor_Satu, Senin (19/3/2018).

Baca: Soal WNI Dihukum Pancung di Saudi, Menaker: Pemerintah Sudah Upayakan Pembelaan Luar Biasa

Baca: Pemerinah Tak Naikkan Harga Premium, Pertamina Berpotensi Kehilangan Pendapatan Rp 28 T Tahun Ini

Sebelumnya, politisi PDIP Eva Kusuma Sundari meminta para pihak yang selama santer akan maju dalam Pilpres 2019 agar tidak menekan Joko Widodo dalam pemilihan calon pasangannya di posisi cawapres.

Kata Eva, saat ini ada indikasi ada kandidat Cawapres yang menekan Jokowi untuk memilihnya.

Pernyataan Eva ini diduga untuk merespons pernyataan Muhaimin Iskandar yang pernah melontarkan pernyataan agar Presiden Jokowi secara cermat memilih Cawapres dalam kontestasi Pilpres 2019.

"Kalau Pak Jokowi salah memilih cawapres, bisa kalah lho. Pilihlah cawapres dari kalangan santri/Islam, agar menang. Siapa? Ya, saya," kata Cak Imin dalam sebuah acara di televisi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved