Pemilu 2019
Ketua Umum Partai Berkarya: Setiap Orang Punya Kesalahan
Target pemilih yang disasar oleh Partai Berkarya diprioritaskan kepada mereka yang masih mendukung kepemimpinan Soeharto pada era Orde Baru.
Penulis:
Amriyono Prakoso
Editor:
Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Berkarya Neneng A Tutty mengaku tidak khawatir masih banyak masyarakat Indonesia yang menilai banyaknya kesalahan dilakukan pada saat 32 tahun Presiden Soeharto berkuasa menjadi bumerang ke partainya.
Di antaranya penilaian demokrasi tidak berjalan dan penilaian negatif lainnya.
Baca: Partai Besutan Tommy Ingin Kembalikan Kejayaan Era Soeharto
Meski begitu, Neneng menilai setiap orang memiliki kesalahan selama hidupnya, tak terkecuali Soeharto yang berkuasa memimpin Indonesia selama 32 tahun.
"Iya, setiap orang pasti punya kesalahan. Kami mengerti soal itu," tandasnya.
Target pemilih yang disasar oleh Partai Berkarya diprioritaskan kepada mereka yang masih mendukung kepemimpinan Soeharto pada era Orde Baru.
Selain itu, anak muda yang baru mengenal politik dan diberitahu oleh orang tuanya perihal tidak adanya kesalahan yang dilakukan "The Smiling General" juga menjadi sasaran pemilih Partai Berkarya..
"Mereka yang masih menyalahkan, saya rasa hanya mencari-cari kesalahan saja. Kami tutup telinga saja kalau masih ada yang menyalahkan," tukasnya.
Bagi Neneng, kekhawatiran penilaian sisi negatif Soeharto tersebut tidak menjadi penghalang bagi partai besutan Tommy Soeharto untuk meraup suara pemilih sebanyaknya dan meraih posisi tiga besar pada pemilu 2019.
Dengan mengusung materi kampanye, "Piye? Kepenak Zamanku, toh?", Neneng merasa yakin partai yang dipimpinnya mendapat banyak dukungan dan suara.
Tak hanya masyarakat, Neneng juga mengklaim seluruh anggota keluarga Presiden Soeharto atau dikenal Keluarga Cendana telah memberikan dukungan untuk Partai Berkarya.
"Cendana sudah dukung. Kan ada Pak Tommy, otomatis mereka pasti dukung," ujarnya. (Tribun Network/ryo/coz)