Pesan Jokowi kepada Ibu-ibu, Uang PKH Jangan Dibelikan Rokok untuk Suami
Joko Widodo mengingatkan kepada penerima Program Keluarga Harapan (PKH) agar memanfaatkan secara benar dan tidak digunakan untuk membeli rokok.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, DHARMASRAYA - Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada penerima Program Keluarga Harapan (PKH) agar memanfaatkan secara benar dan tidak digunakan untuk membeli rokok.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat menyerahkan bantuan PKH kepada 3 ribu kartu keluarga dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada 1.245 siswa di lapangan bola, Sitiung, Dharmasraya, Sumatera Barat, Rabu (7/2/2018).
Dalam sambutan awal mantan Walikota Solo tersebut, memberitahu jika dana yang tersimpan di dalam kartu PKH yaitu sebesar Rp 1,89 juta dan dapat dicairkan secara bertahap.
"PKH diperuntukkan untuk gizi anak kita, beli telur, beli ikan untuk anak-anak, jangan untuk bapaknya, beli buku sekolah boleh. Ambil nanti Rp 500 ribu, pulang diminta suami Rp 200 ribu untuk beli rokok, boleh tidak?" tanya Jokowi kepada penerima PKH.
"Tidak boleh," jawab warga.
"Tidak cinta suami," timpal Jokowi disambut tawa penerima PKH.
Baca: Momen Akrab Jokowi Berdialog dengan Suku Anak Dalam Usai Kunjungi Dharmasraya
Jokowi menjelaskan, dana yang ada dalam PKH tidak boleh dipergunakan untuk membeli rokok namun hal ini perlu disampaikan secara baik-baik kepada suami di rumah dan tidak perlu disampaikan secara bentak-bentak.
"Sampaikan, Pak dana ini untuk gizi anak, untuk keperluan anak, tidak boleh untuk beli rokok, bapak kalau beli rokok silahkan kerja sendiri, beri tahu yang halus, kalau beli rokok juga jangan banyak-banyak, kalau bisa tidak usah merokok," papar Jokowi.
Selain memberikan PKH, Jokowi pun memberikan KIP yang nilainya beragam sesuai dengan tingkat pendidikan para siswa-siswi.
"Anggaran yang ada di sini (KIP), SD Rp 450 ribu, SMP Rp 750 ribu, SMA/SMK Rp 1 juta, cukup tidak Rp 1 juta di Dharmasraya? Cukup, masa tidak cukup," ujar Jokowi.
Jokowi menyatakan, dana yang ada dalam kartu KIP hanya boleh dipergunakan untuk hal berkaitan dengan pendidikan seperti membeli buku, tas, seragam, sepatu, bayar kekurangan sekolah, dan lainnya.
"Untuk beli pulsa boleh? Tidak boleh, kalau ada yang dipakai untuk beli pulsa, kartunya akan dicabut, janji ya?" tanya Jokowi.
"Janji," jawab para siswa yang menerima KIP.