Mensos: Data Korban Akibat Gizi Buruk di Asmat Belum Jelas
Idrus Marham mengatakan akan menerjunkan tim untuk mendata secara pasti korban akibat kejadian luar biasa (KLB) gizi buruk
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan akan menerjunkan tim untuk mendata secara pasti korban akibat kejadian luar biasa (KLB) gizi buruk di Kabupaten Asmat, Papua.
Idrus mengatakan hingga kini diketahui ada 71 korban meninggal akibat gizi buruk dan campak serta 819 anak yang kini menderita keduanya penyakit tersebut.
“Saya belum tahu data terkini nanti akan saya lihat lagi. Kemarin terakhir memang 71 korban meninggal, tapi itu kan terjadi selama beberapa tahun terakhir, bukan hanya ini saja,” ungkap Idrus saat akan mengikuti rapat terbatas di Kemenko PMK mengenai KLB Asmat, Rabu (31/1/2018).
Idrus mengatakan kesulitan terbesar dalam penanganan gizi buruk di Asmat adalah medan yang bergunung-gunung serta permukiman penduduk yang tidak terkonsentrasi.
Sehingga menyulitkan tenaga kesehatan untuk menangani kesehatan penduduk di Asmat.
Sehingga ia mendukung usulan Presiden Joko Widodo untuk memusatkan rumah-rumah yang terpisah.
“Kemensos dan tim terpadu coba memonitor kasus KLB Asmat di permukiman yang terpencar dan di pegunungan kami dapat data sekitar 25 menderita campak di gizi buruk. Setelah lakukan kajian wilayah kami tengah upayakan bagaimana penduduk terkonsentrasi di sana sehingga bisa membangun komunitas adat di sana.”
“Termasuk agar program pemerintah termasuk penanganan kesehatan di sana bisa berjalan lebih mudah,” tutur Idrus.
Hari ini, Rabu (31/1/2018) Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani memimpin rapat terbatas dengan beberapa menteri untuk membahas KLB Asmat tersebut.