Korupsi KTP Elektronik
GMPG Yakin Jokowi Serius Berantas Korupsi, Tak Mungkin Biarkan Setnov Lolos dari Jerat Hukum
Almanzo Bonara, anggota GMPG, menegaskan pemerintahan Jokowi-JK tak akan tinggal diam, apalagi karena mereka fokus dalam memberantas korupsi.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) menduga adanya beragam wacana dan manuver politik yang akan dilakukan oleh loyalis Setya Novanto dengan tujuan untuk melepaskannya dari jerat hukum dan tetap mempertahankan posisi sebagai ketua umum Partai Golkar.
Hal ini lantaran paska penetapan kedua kalinya menjadi tersangka skandal korupsi E-KTP, Setya Novanto beserta pimpinan partai Golkar mengadakan pertemuan DPD I Partai Golkar se-tanah air, Minggu (12/11/2017).
Melihat hal tersebut, Almanzo Bonara, anggota GMPG, menegaskan pemerintahan Jokowi-JK tak akan tinggal diam, apalagi karena mereka fokus dalam memberantas korupsi.
"Kami ingin sampaikan bahwa Pemerintahan Jokowi-JK saat ini sangat konsen dan menaruh perhatian yang begitu besar terhadap proses hukum dan penuntasan skandal korupsi E-KTP yang dipimpin oleh KPK," ujar Almanzo ketika dihubungi, Minggu (12/11/2017).
Ia pun yakin tidak mungkin ada pembiaran terhadap para tersangka korupsi E-KTP, termasuk Setya Novanto selaku Ketua DPR RI dan Ketua Umum Partai Golkar yang mencoba lepas dari jerat hukum.
"Tak mungkin Setya Novanto dibiarkan lepas dari jerat hukum," terangnya.
Kasus E-KTP, jelas Almanzo, telah menaikan tensi negatif publik yang begitu signifikan terhadap Partai Golkar.
Baca: BREAKING NEWS! Dua Terduga Teroris Bakar Markas Polres Dharmasraya
Baca: Mengerikan, Setelah Membunuh, Dmitry Juga Memakan Organ Tubuh Kekasihnya
Hal ini berdampak bukan saja terhadap DPP Partai Golkar, namun juga seluruh DPD Partai Golkar se-tanah air.
Menurutnya, semua orang yang berada dalam Partai Golkar ikut merasakan secara langsung penolakan publik terhadap Partai Golkar akibat korupsi yang melibatkan Setya Novanto.
Almanzo mengatakan bahwa Jelas hal tersebut nantinya sangat mempengaruhi perolehan suara partai dalam kontestasi politik baik di tingkat nasional maupun lokal.
"Sehingga kami menilai jalan terbaik untuk memulihkan kondisi partai saat ini adalah mendesak Setya Novanto segera mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar dan mendorong digelarnya Munas," pungkasnya.