Minggu, 5 Oktober 2025

Calon Presiden 2019

Pengamat Politik: Cak Imin Berpeluang Besar Maju di Pilpres 2019

Bagi politisi tergolong tua, harus sadar diri bahwa tidak akan mendapat dukungan masyarakat

zoom-inlihat foto Pengamat Politik: Cak Imin Berpeluang Besar Maju di Pilpres 2019
Istimewa/Tribunnews.com
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Ari Sujito bilang sudah semestinya kepemimpinan negara ini diserahkan kepada kaum muda.

Bagi politisi tergolong tua, harus sadar diri bahwa tidak akan mendapat dukungan masyarakat. 

Tapi sayangnya, kata Ari, secara umum partai politik tidak memiliki sistem pengkaderan yang bagus dalam membina generasi muda.

Akibatnya, parpol hanya menampilkan tokoh yang itu-itu saja.

"Hampir semua partai politik mengalami defisit kader muda. Hanya beberapa partai yang memang memiliki kader-kader muda yang berkualitas dan memiliki kompetensi," kata Ari, dalam pernyataannya, Senin(30/10/2017).

Ari menyebut, beberapa tokoh muda yang memiliki kualitas dan layak diperhitungkan dalam Pilpres 2019 diantaranya, Muhaimin Iskandar (PKB), Romy (PPP), Agus Harimurti Yudhoyono (Partai Demokrat) TGB Zainul Majdi (Gubernur NTB), Hari Tanoe, Gatot Nurmantio dan Zulkifli Hasan. 

Karena itu, Ari menyarankan, jika ingin menang di pilpres 2019, bagi parpol supaya menyiapkan kader muda.

"Yang tua-tua tidak akan laku di pilpres 2019. Mereka yang muda yang bakal menentukan kemenangan," ujar Ari. 

Siapa yang berpotensi maju dalam kontestasi politik di 2019? Ari menyebut, jika dibandingkan dengan nama lainnya, saat ini Cak Imin, sapaan Muhaimin Iskandar memiliki kans besar dalam pilpres 2019.

Alasannya, sebagai tokoh muda, Cak Imin memiliki segudang pengalaman dalam organisasi dan politik.

"Saat ini saya kira hanya Cak Imin yang memiliki peluang besar maju di pilpres 2019," imbuhnya. 

Perjalanan politik kemenakan Gus Dur itu telah menyeluruh.

Ia memulai dengan menjadi aktivis mahasiswa, Ketua Umum PB PMII 1994-1997, pengurus partai, anggota dewan, hingga menjadi pemimpin partai dan menteri di usia termuda.

Sosok ini menjadi panutan politik bagi kader PKB dan sebagian besar warga NU. Sehingga, kata Ari, Cak Imin dipastikan tak akan kesulitan dalam meraih simpati dari pemilih pemuda dan NU. 

Cak Imin selama ini teruji memiliki kemampuan membangun koalisi dengan siapa saja, sepanjang sesuai dengan garis partai PKB dan kemaslahatan umat.

Ia juga mewakili politisi muda Islam yang kuat dengan sikap toleran, moderat, dan santun karena berakar pada tradisi Islam Nusantata yang kokoh.

Ini menjadikannya diterima oleh setiap kalangan dan golongan. Namun, ia juga bisa bersikap tegas kepada siapapun, manakala keyakinan atas keselamatan bangsa terancam.

"Dari kalangan generasi muda NU, Cak Imin memiliki kualitas dan pengalaman lebih bagus dibandingkan tokoh muda lainnya. Dukungan NU akan lebih besar berpihak ke PKB dan Cak Imin," jelasnya. 

Lalu siapa tokoh yang bakal menggandeng Cak Imin di pilpres 2019? Ari menjelaskan, mantan menteri tenaga kerja itu tak perlu repot-repot untuk menjajaki koalisi dengan partai politik lain.

Dengan dukungan basis massa yang kuat dan solidnya PKB, dia yakin, justru akan banyak yang meminang Cak Imin.

"Saya rasa koalisi parpol pun akan banyak yang melirik PKB dan Cak Imin. Sebaiknya Cak Imin berkonsentrasi saja untuk mensolidkan mesin politik PKB, demi menyukseskan Cak Imin di 2019," jelasnya.

Menghadapi bonus demografi dimana mayoritas penduduk Indonesia akan berusia muda dan produktif, sudah pasti kepemimpinan negara ini butuh daya kreatifitas anak muda yang melampaui zaman.

Apakah bangsa ini siap dengan pemimpin muda yang visioner dan kreatif? Pilpres 2019 akan menjawabnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved