Erupsi Gunung Agung
Australia, Selandia Baru, Singapura, AS dan Inggris Keluarkan Peringatan Perjalanan ke Bali
Australia, Selandia Baru, Singapura, Amerika Serikat dan Inggris mengeluarkan imbauan peringatan perjalanan baru (travel Advisory) ke Bali, Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Australia, Selandia Baru, Singapura, Amerika Serikat dan Inggris mengeluarkan imbauan peringatan perjalanan baru (travel advisory) ke Bali, Indonesia.
Hal itu setelah status Gunung Agung ditingkatkan ke level tertinggi yang kapan saja bisa saja akan meletus.
Ditambah lagi, saat bersamaan, pemerintah Indonesia juga telah mengevakuasi puluhan ribu warganya yang tinggal di "zona bahaya" ke pengungsian.
Baca: Tiga Guru Diperiksa Terkait 163 Siswa SMP Keracunan Makanan di Cibubur
Selandia Baru, Amerika Serikat dan Inggris mengeluarkan travel advisory pada Senin (25/9/2017).
Di akhir pekan lalu peringatan perjalanan diumumkan Australia dan Singapura karena peningkatan aktivitas gunung berapi di Gunung Agung di Bali Timur yang dapat mengganggu penerbangan di salah satu tujuan wisata paling populer di dunia.
"Mengingat kemungkinan letusan Gunung Agung, Warga Singapura harus menunda perjalanan yang tidak terlalu penting ke daerah yang terdampak pada saat ini," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Singapura.
Sejauh ini Bandara Internasional Bali masih beroperasi seperti biasanya pada hari ini, Senin (25/9/2017) karena tempat-tempat wisata di seluruh pulau masih dipastikan aman.
Baca: BNPB Minta Masyarakat Jangan Permainkan Status Gunung Agung
Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan larangan aktivitas hingga radius 12 km (7.5 miles) zona di sekitar kawah.
Sebelumnya juga Australia telah mengeluarkan sebuah peringatan perjalanan baru (travel Advisory ) ke Bali Karena status Gunung Agung telah ditingkatkan ke level tertinggi yang kemungkinan akan terjadi letusan gunung berapi.
Travel Advisory yang dikeluarkan untuk perjanalan ke Bali diambil setelah mempertimbangkan analisa para ahli yang memperingatkan akan terjadi letusan Gunung Agung.
Ratusan getaran setiap harinya mengguncang gunung berapi, dan oleh para ahli Vulkanologi mengatakan kemungkinan letusan meningkat dari hari ke hari.
Baca: Presiden Jokowi Akan Temui Pengungsi Gunung Agung
Pemerintah Indonesia menaikkan tingkat siaga untuk gunung berapi untuk tingkat yang tertinggi, yang berarti letusan bisa segera terjadi.
Peningkatan status Gunung Agung menjadi awas itu adalah yang ketiga kalinya dinaikan dalam lebih dari seminggu.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengatakan telah terjadi "peningkatan besar" aktivitas seismik di gunung Agung.
Kementerian luar negeri dan perdagangan Australia mengimbau kepada para warganya yang tengah berwisata di Bali, harus mengkonfirmasi kembali perjalanan mereka dengan maskapai penerbangan dan operator tur mereka.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengatakan 9.400 warga telah dievakuasi dari rumah mereka, dan tersebar di 50 penampungan di Kabupaten Karangasem, Klungkung, dan Buleleng.
BNPB mengatakan tidak boleh ada penduduk atau wisatawan berada dan beraktivitas dalam 9 kilometer dari kawah dan dalam jarak 12 kilometer di Utara, Utara-Timur, Selatan-Timur dan Selatan-Selatan-Barat.
Singapura juga sudah keluarkan Travel Advisory
Sebelumnya Singapura memperingatkan warganya untuk menghindari bepergian ke Gunung Agung di Bali dan sekitarnya.
Karena status Gunung Agung telah ditingkatkan ke level tertinggi yang kemungkinan akan terjadi letusan gunung berapi.
Demikian Kementerian Luar Negeri Singapura (MFA) mengatakan dalam travel Advisory yang dikeluarkan pada Sabtu (23/9/2017), seperti dilansir di Channel News Asia (CNA).
Imbauan ini diambil setelah pemerintah Indonesia menaikkan status siaga ke tingkat tertinggi, berarti letusan bisa segera terjadi.
Baca: Turis asal Negara Ini Dominasi Pembatalan Liburan ke Karangasem Terkait Gunung Agung
Ditambah lagi ribuan warga telah dievakuasi dari desa-desa dekat Gunung berapi.
"Pemerintah Singapura saat ini di Bali memonitor perkembangan," demikian MFA mengatakan.
MFA juga menyarankan warganya untuk mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan untuk keselamatan mereka, memantau berita lokal dan memperhatikan instruksi pemerintah lokal, sehingga akan siap untuk mengevakuasi diri pada waktu singkat.
MFA juga mendorong warga Singapura yang bepergian ke luar negeri termasuk ke Bali untuk mendaftar ke e-Register, serta tetap berhubungan dengan keluarga dan teman di tanah air.
Baca: Hotel Sekitar Karangasem Masih Penuh Meski Gunung Agung Berstatus Awas
Warga Singapura juga harus membeli tiket perjalanan secara komprehensif lengkap dengan asuransi kesehatan.
Bagi Warga yang membutuhkan bantuan Konsuler yang mendesak dapat menghubungi kedutaan Singapura di Jakarta atau kantor tugas Kementerian luar negeri di:
Kedutaan Besar Republik Singapura di Indonesia (Jakarta)
Jln H R Rasuna Said, Kuningan, blok X / 4, KAV No 2, Kuningan, Jakarta Selatan 12950
Telp: + 62 (21) 2995 0400 atau +62 811 863 348 (24 jam)
Kantor Kementerian Luar Negeri (24 jam)
Telp: 6379 8800, 6379 8855
Email: [email protected].
(Reuters/ABC/Channel News Asia)