Jumat, 3 Oktober 2025

Agung Laksono: Kegelisahan dan Kepanikan Menyebar Luas Karena Kegenitan Segelintir Elit

Ketua Umum Kosgoro 1957 Agung Laksono mengingatkan adanya segelintir elit politik yang kegenitan.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Ferdinand Waskita
Agung Laksono saat membuka Muspinas III Kosgoro di Hotel Ibis, Jakarta, Rabu (8/11/2016). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Kosgoro 1957 Agung Laksono mengingatkan adanya segelintir elit politik yang kegenitan.

Apalagi, saat ini masyarakat dihadapkan pada persoalan politik yang sarat dinamika.

Agung mengatakan kerukunan antarumat beragama sedang dihadapkan pada ujian mahaberat.

Ditambah, keamanan dan keutuhan bangsa mengalami goncangan luar biasa.

"Kegelisahan dan kepanikan menyebar luas karena kegenitan segelintir elit yang mempertontonkan praktek-praktek politik yang mencederai etika, sarat provokasi, dan jauh dari kesantunan," kata Agung Laksono.

Hal tersebut diungkapkan Agung Laksono saat membuka Muspinas III Kosgoro di Hotel Ibis, Jakarta, Rabu (8/11/2016).

Namun, Mantan Menkokesra itu berterimakasih kepada rakyat Indonesia yang mampu menunjukkan kedewasaan dalam berdemokrasi.

Hal itu, kata Agung, terlihat saat aksi 4 November 2016 yang semula dikhawatirkan menjadi ajang ledakan kemarahan dan kekerasan ternyata berlangsung aman serta damai.

Ia menilai peserta aksi justru menunjukkan sikap simpatik dengan terus menjaga keamanan dan menghidari aksi kekerasan.

"Pidato-pidato elit yang cenderung memecah belah umat diabaikan. Rakyat menunjukkan kecerdasan dan kebesaran jiwa dengan menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa," kata Agung Laksono.

Agung pun menyesalkan terjadinya kericuhan berupa kekerasan terhadap aparat keamanan dan penjarahan mini market di Jakarta Utara di penghujung aksi damai 4 November 2016.

Mantan Ketua DPR itu menduga peristiwa itu terjadi akibat adanya provokasi segelintir elit yang mengail di air keruh.

"Tindakan tersebut bertentangan dengan jiwa Islam yang menjunjung tinggi persaudaraan, persatuan dan kedamaian," katanya.

Untuk itu, Kosgoro 1957 mendorong aparat kepolisian memproses kasus tersebut agar tidak menjadi preseden buruk.

Hadir dalam Muspinas III Kosgoro 1957 yakni Dave Laksono dan Melki Laka Lena.

Kemudian, Ketum Golkar Setya Novanto, Bendahara Golkar Robert J Kardinal dan Yahya Zaini.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved