Minggu, 5 Oktober 2025

Evakuasi Korban Putus Jembatan 'Cinta' di Bali Dilanjutkan Senin Pagi

Evakuasi korban roboh Jembatan Kuning penghubung Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan, Bali, dilanjutkan Senin pagi.

Penulis: Y Gustaman
Istimewa
Jembatan Kuning yang menghubungkan Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan, Bali, dilaporkan ambrol atau terputus pada Minggu (16/10/2016). ISTIMEWA 

Laporan WartawanTribunnews.com, Y Gustaman

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Evakuasi korban musibah robohnya Jembatan Kuning yang menghubungkan Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan, Bali, akan dilanjutkan pada Senin (17/10/2016) pagi.

Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, mengatakan masyarakat dan tim gabungan melaksanakan evakuasi sampai pukul 21.00 Wita.

"Karena kondisi gelap. Selain itu juga sudah tidak ada laporan dari masyarakat setempat yang anggota keluarganya hilang. Namun demikian evakuasi akan dilanjutkan besok pagi," ujar Sutopo dalam keterangan resminya.

Berdasarkan laporan sementara Pusdalops BPBD Bali yang diterima dari Puskesmas Nusa Penida 2 dan Puskesmas Pembantu Ceningan terdapat sembilan orang meninggal dunia dan 30 orang luka-luka.

Sebanyak delapan dari sembilan korban meninggal yang sudah berhasil diidentifikasi, di antaranya I Wayan Sutamat, 49, asal Jungut Batu; Putu Ardiana, 45, Lembongan; Ni Wayan Merni, 55, Jungut Batu; I Putu Surya, 3, Jungut Batu; I Gede Senan, 40, Kutampi Np; Ni Wayan Sumarti, 56, Dusun Klatak; Ni Putu Krisna Dewi, 9; Ni Kadek Mustina, 6.

Sebanyak 30 orang luka di antaranya 22 orang luka ringan dan dua orang luka berat. Semua korban dirawat di puskesmas.

Berdasarkan laporan sementara semua korban adalah masyarakat lokal. Tidak ada warga asing. 

Pencarian dilakukan oleh masyarakat dan aparat setempat. Petugas Basarnas, BPBD dan lainnya belum dapat menjangkau pulau Nusa Lembongan dan Pulau Nusa Ceningan.

Kapal Basarnas akan diberangkatkan pada Senin (17/10/2016) pukul 06.00 Wita. BPBD terus berkoordinasi dengan Basarnas, TNI, Polri, SKPD Klungkung dan aparat Puskesmas Nusa Penida 2.

Saat roboh di atas jembatan terdapat banyak warga yang sedang melakukan upacara keagamaan di Pura Bakung Ceningan yaitu Hari Nyepi Segara.

Mereka tidak melakukan aktivitas di laut sehingga di atas jembatan banyak masyarakat yang melewati jembatan.  

Sebelum runtuh jembatan sudah goyang-goyang kemudian ambruk. Beberapa pengendara motor dan orang terjatuh ke laut yang sedang surut.

Beberapa warga di lokasi berusaha menyelamatkan korban. Beberapa korban yang jatuh ada yang langsung berenang dan berjalan di selat. 

Tidak diketahui secara pasti berapa jumlah warga yang jatuh saat jembatan ambruk.

Diduga jembatan ambruk karena kelebihan beban karena banyaknya masyarakat di atas jembatan sehingga sling jembatan putus dan jatuh ke laut.

Selain itu beberapa kali juga pernah rusak dan sudah mendapat perbaikan. Lokasi di kepulauan menyebabkan kesulitan untuk melakukan evakuasi. 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved