Pengamat: SBY Tidak Sebanding dengan Jokowi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan mayoritas masyarakat puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo.

Pengamat politik J Kristiadi mengatakan Presiden Jokowi harus mengambil alih kepentingan politik bila kepercayaan masyarakat sudah meningkat.

"Pak Jokowi segera ambil alih kepemimpinan politik yang saat ini sedang tercerai berai kemana-mana ini. Kemudian dilakukan agenda-agenda yang lebih teratur," kata Kristiadi di Kantor SMRC, Jakarta, Minggu (17/4/2016).

Ia mengungkapkan terdapat program yang dinilai masyarakat sudah baik seperti BPJS serta melanjutkan pembangunan infrastruktur.

Namun, dibalik hal tersebut masih terdapat agenda rumit yabg harus diselesaikan pemerintah.

"Bahkan agenda-agenda rumit presiden jalankan mesin negara birokrasi yang saat ini masih tersendat sendat. ada puluhan ribu aturan tumpang tindih yang membingungkan," imbuhnya.

Mengenai kekuatan politik, Kristiadi melihat adanya indikasi ilmiah seperti NasDem, Golkar dan PPP yang tidak memiliki pilihan selain masuk ke pemerintahan.

Kini, konsolidasi kekuatan politik berada di tangan presiden.

"Hanya bisa diselesaikan bila ada kekuatan masyarakat untuk dorong Jokowi ada kepemimpinanya," ujarnya.

Ketika ditanyakan Presiden Jokowi sulit mengatur kekuatan politik karena tidak menjabat sebagai ketua umum partai politik, Kristiadi tidak sependapat.

"Lho kata siapa. SBY dia gagah santun, politiknya di DPR 75 persen dia enggak ngapa-ngapain. Dia enggak sebanding Jokowi," ujarnya.