Minggu, 5 Oktober 2025

Polemik Freeport

Pemuda Muslimin Indonesia: Nasionalisasi Freeport, Jalan Panjang Bebaskan Perbudakan

Melihat kenyataan saat mereka berperang, ada rakyat yang hampir mati karena kelaparan di Papua.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUN/SANOVRA JR
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Aktivis Makassar (GAM) melakukan aksi teatrikal saat berunjuk rasa di depan kantor DPRD Makassar, Sulsel, Selasa (8/12/2015). Mereka mendesak agar presiden Jokowi menuntaskan kasus PT Freeport Indonesia yang berpolemik panjang dan semakin tidak jelas. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemuda Muslim Indonesia meminta pemerintah segera bersikap terkait kegaduhan politik Indonesia selama beberapa bulan terakhir soal pro-kontra kontrak karya PT Freeport di Indonesia.

Ketua Umum PB Pemuda Muslimin Muhtadin Sabilly mengatakan, Amerika Serikat lewat PT Freeport Indonesia menjadi VOC era baru yang terkenal dengan politik devide et impera.

"Yaitu memecah belah bangsa untuk melanggengkan perbudakan di bumi Indonesia, yaitu Papua dan mengeruk kekayaanya tanpa keadilan," kata Muhtadin dalam diskusi dengan tema Keniscayaan Nasionalisasi Dibalik Sengkarut Freeport di kawasan Tebet, Jakarta, Minggu (13/12/2015).

Menurutnya, memecah belah bangsa yang dilakukan Freeport, menjadi sebab situasi politik saat ini menyebabkan elite politik saling menjatuhkan. Hingga akhirnya menutup mata, melihat kenyataan saat mereka berperang, ada rakyat yang hampir mati karena kelaparan di Papua.

"Tanah air yang mereka tinggali justru menjadikan satu negara yaitu Amerika Serikat menjadi digdaya," katanya.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, upaya menasionalisasi Freeport adalah upaya melepaskan perbudakan. Hal ini sesuai dengan Alquran surat Al Balad. Untuk itu Pemuda Muslimin Indonesia meminta Presiden Joko Widodo menghentikan kontrak karya dengan Freeport.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved