Selasa, 7 Oktober 2025

Kabut Asap

Greenpeace Sebut Nama Perusahaan Pembakar Lahan Terbesar di Sumatera Bagian Selatan

Industri bubur kertas dan kelapa sawit harus memastikan penghentian pembukaan hutan dan lahan gambut.

Penulis: Valdy Arief
Editor: Johnson Simanjuntak
Valdy Arief/Tribunnews.com
Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Teguh Surya dalam konferensi pers di Menteng, Jakarta, Kamis (29/10/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Musibah kabut asap akibat pembakaran hutan, terutama di pulau Sumatera bagian selatan, menurut Greenpeace, paling banyak berada pada lahan konsensi perusahaan Asia Pulp and Paper (APP).

"Hal ini tidak mengherankan, mengingat APP memiliki total luas konsesi terbesar dengan warisan deforestasi yang besar, terutama di Sumatera bagian selatan, wilayah konsentrasi kebakaran hutan," kata Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Teguh Surya di Menteng, Jakarta, Kamis (29/10/2015).

Hal tersebut, menurut Teguh, dapat diidentifikasi Greenpeace karena anak perusahaan milik Sinar Mas Group ini, merupakan satu-satunya perusahaan yang mempublikasi peta konsesinya.

Berdasarkan data yang diberikan Greenpeace, kebakaran hutan pada lahan konsesi perusahaan kertas di provinsi Sumatera Selatan, merupakan paling tinggi dibandingkan provinsi lain.

"Industri bubur kertas dan kelapa sawit harus memastikan penghentian pembukaan hutan dan lahan gambut. Perusahaan yang abai dan masih merusak hutan dan lahan gambut harus bertanggung jawab langsung," kata Teguh.

Greenpeace juga tetap mendorong pemerintah untuk mengungkapkan nama-nama perusahaan yang membakar lahan konsesinya.

"Transparansi adalah indikator penting untuk memerangi bukan saja kebakaran hutan, tapi juga korupsi sektor pengelolaan sumber daya alam," katanya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved