Ujian Nasional 2015
Jakarta dan Yogyakarta Paling Banyak Pengaduan Kebocoran UN
Pelaksanaan ujian nasional tingkat SMA/SMK/MA yang berlangsung sejak tanggal 13 kemarin tak luput dari kecurangan.
Penulis:
Rahmat Patutie
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaksanaan ujian nasional tingkat SMA/SMK/MA yang berlangsung sejak tanggal 13 kemarin tak luput dari kecurangan.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ari Santoso mengatakan, sekolah tingkat menengah atas di Jakarta dan Yogyakarta memiliki pengaduan paling banyak perihal kebocoran kunci jawaban melalui ujian konvensional.
"Kami lihat dari kasus-kasu itu, ada masalah tapi sangat minor sekali. Untuk yang kertas kami lihat memang ada beberapa masalah, pengaduan dari kertas itu ada kebocoran soal. Beberapa sudah melaporkan ke kami juga. Dari SMAN di Yogyakarta dan di Jakarta," kata Ari saat ditemui Tribunnews.com di ruangannya, di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (14/4/2015).
Selain itu, ada pula kekurangan soal ujian di salah satu SMAN di kawasan Manggarai, Jakarta, dan di Lombok. Namun demikian, kata dia, pihaknya dapat menyelesaikan persoalan tersebut.
Tahun ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tengah menerapkan pelaksanaan ujian nasional dengan sistem komputer yang terhubung dengan internet atau computer based test (CBT) kepada sekolah yang lolos verifikasi.
Menurut Ari, dengan diterapkan sistem tersebut sangat sulit terjadi kecurangan.
"Kalau kecurangan di CBT tidak ada. Karena memang terlacak betul. Jadi sulit mereka belum tahu cara mencurangnya," ujarnya.