Jokowi Disarankan Pilih Kapolri dari Angkatan 84-85
Hari Purwanto memberi saran kepada Presiden Joko Widodo agar memilih Kapolri baru dari kandidat Perwira Tinggi angkatan 1984 sampai 1985.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto memberi saran kepada Presiden Joko Widodo agar memilih Kapolri baru dari kandidat Perwira Tinggi angkatan 1984 sampai 1985.
"Jika pak Jokowi tidak mau repot, sebaiknya beliau memilih Pati (Perwira Tinggi) dari angkatan 84 sampai 85," ujar Hari usai menjadi pembicara dalam diskusi Koalisi Masyarakat Pemerhati Kepolisian (KOMPAK) yang digelar di kafe Omah Sendok, Jalan Mpu Sendok, Jakarta Selatan, Jumat (9/1/2015).
Menurut Hari, jika Presiden Jokowi memilih Perwira Tinggi dari angkatan 1981 sampai 1983, tentu akan ada pergantian Kapolri sebanyak dua kali dalam masa pemerintahannya selama lima tahun kedepan.
"Kalau pilih Kapolri dari Perwira Tinggi angkatan 84 sampai 85 Kan masa pensiunnya masih panjang, jadi pak Jokowi tidak perlu dua kali ganti Kapolri di periode pemerintahannya," tutur Hari.
Seperti diketahui, kandidat yang akan menggantikan posisi Sutarman sebagai Kapolri ada tujuh nama, yaitu Kepala Bagian Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius. Beliau merupakan angkatan 1985 di Akademi Kepolisian. Suhardi baru akan memasuki masa pensiun pada Bulan Juni 2020.
Kedua, Inspektorat Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Komisaris Jenderal Polisi Dwi Priyatno yang merupakan angkatan 1982 di Akademi Kepolisian. Ia baru akan masuk masa pensiun pada bulan November 2017.
Ketiga, Kepala Lemdikpol, Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan yang merupakan angkatan 1983 di Akademi Kepolisian dan baru akan memasuki masa pensiunnya pada Bulan Desember 2017.
Keempat, Wakil Kepala Polri, Komisaris Jenderal Polisi Badrodin Haiti yang merupakan angkatan 1982 di Akademi Kepolisian dan akan memasuki masa pensiun pada Bulan Juli 2016.
Kelima, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komisaris Jenderal Polisi Anang Iskandar, angkatan 1982 di Akademi Kepolisian dan baru akan masuk masa pensiun pada bulan Mei 2016.
Keenam, Kepala Badan Intelejen dan Keamanan, Komisaris Jenderal Polisi Djoko Mukti Haryono, angkatan 1981 di Akademi Kepolisian dan akan memasuki masa pensiun bada bulan Mei 2016.
Terakhir, Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam), Komisaris Jenderal Polisi Putut Eko Bayuseno, angkatan 1984 dan baru akan memasuki masa pensiun pada bulan Juni 2019.