Minggu, 5 Oktober 2025

Legislator Baru

Fahri: Menjatuhkan Presiden Itu Susah Sekali

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan dalam menjatuhkan presiden dan wakil presiden merupakan tindakan yang tidak mudah

TRIBUN/DANY PERMANA
Pimpinan DPR RI dilantik oleh Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali dalam sidang Paripurna DPR RI di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/10/2014). Sebelumnya PDI Perjuangan, PKB, Hanura, dan Partai NasDem melakukan aksi walk out dari sidang Paripurna, sehingga sidang hanya diikuti oleh 6 partai lainnya. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan dalam menjatuhkan presiden dan wakil presiden merupakan tindakan yang tidak mudah dilakukan, karena harus melalui berbagai persyaratan yang panjang.

"Saya sering mengatakan menjatuhkan presiden itu susah sekali, bahkan mekanismenya berbelit-belit," kata Fahri di gedung DPR, Jakarta, Rabu (8/10/2014).

Menurut Fahri, mekanisme tersebut harus melalui hak angket menemukan kasus presiden dengan belasan kategori pidana, yang layak menjadi pemakjulan seorang pemimpin negara. Setelah itu, dilanjutkan dengan hak menyatakan pendapat dan dilanjutkan ke sidang Mahkamah Konstitusi (MK).

"Nanti dari MK, kalau diputuskan bersalah kembali di sidang istimewa itu toh proses yg rumit tidak gampang," ucap Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Lebih jauh Fahri mengatakan, pemerintahan ke depan tidak perlu mengkhawatirkan hal tersebut dan lebih baik bekerja seusai keinginan rakyat dengan menyusun susunan kabinet yang mampu menciptakan kesejahteraan masyarakat.

"Sebetulnya tidak ada cara dan ruang untuk mengganggu pak Jokowi, ada pandangan KMP inggin menggangu pak Jokowi, itu tidak sehat. Di DKI kami, mayoritas, santai saja," kata Fahri.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved