Jumat, 3 Oktober 2025

Calon Presiden 2014

Gita Wirjawan Potensial Dampingi Jokowi

Gita Wirjawan dinilai sebagai sosok paling potensial untuk menjadi calon wakil presiden (Cawapres) Joko Widodo.

Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Johnson Simanjuntak
Warta Kota/henry lopulalan/henry lopulalan
Gita Wirjawan 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Gita Wirjawan dinilai sebagai sosok paling potensial untuk menjadi calon wakil presiden (Cawapres) Joko Widodo.

Gita masih berusia muda, berintegritas dan punya pengalaman internasional. Gita juga dianggap memiliki modal besar untuk menjadi orang nomor dua di republik ini.

Demikian hasil survei kualitatif Indo Strategi, Rabu (2/4/2014) Gita menurut Direktur Eksekutif Indo Strategi Andar Nubowo, bahkan mengungguli nama seperti Jusuf Kalla sebagai pendamping Jokowi.

"Jokowi itu seorang solidarity maker, sementara Gita seorang profesional. Gita punya pengalaman internasional. Selain lulus dari Harvard University, Gita juga pernah bekerja di perusahaan multinasional sebelum mendirikan usaha sendiri," ujarnya.

Ditambahkan, Soal pengalaman internasional, Gita juga dianggap sukses memimpin Konferensi WTO di Bali akhir tahun lalu.

"Dalam riset kami, ini (Jokowi - Gita) adalah yang paling ideal," Andar memastikan.

Duet keduanya, kata Andar lagi, menjadi harapan untuk Indonesia memiliki pemimpin dari kaum muda.

Pasangan Jokowi - Gita juga akan menampik anggapan bahwa pasangan presiden dan wakil presiden harus dari sosok sipil - militer atau jawa, nonjawa.

Namun, lanjutnya, Gita dianggap sebagai seseorang yang punya dukungan luas. Sosok yang punya pengetahuan dan pengalaman internasional.

Survei tentang sosok cawapres ini Andar menegaskan kembali, penting dilakukan karena ke depan ada tantangan yang harus dihadapi presiden Indonesia ke depan.

Sosok wakil presiden haruslah yang bisa membantu presiden. Tantangan nasional yang akan dihadapi misalnya pemerataan ekonomi, konflik sosial, penegakan hukum, dan krisis pangan/energi.

Sementara tantangan global yang dihadapi seperti kelompok G20, Dewan Keamanan PBB, OKI, ASEAN, masyarakat ekonomi ASEN, dan konfigurasi tatanan dunia baru.

"Perlunya pembagian tugas presiden dan wakil presiden, wakil presiden bukan sekedar mendampingi atau memotong pita saja," ujar Andar.

Gita menurutnya mewakili biografi tokoh potensial dari bidang politik untuk menjadi cawapres. Dari wawancara mendalam, diskusi kelompok, dan analisis media nama-nama calon dibahas.

Beberapa indikator ditetapkan seperti pengalaman internasional, pengalaman politik, basis politik, mengusai persoalan ekonomi, pengalaman negoisasi internasional, pengalaman birokrasi dan kemampuan manajerial.

Sementara indeks personal yang jadi indikator adalah keberanian dan ketegasan, kemandirian, kejujuran, dan komitmen antiKKN.

Dari indikator itu, ada delapanbelas orang tokoh dari berbagai bidang diteliti. Hasilnya, Gita Wirjawan menempati posisi dua di bawah Jusuf Kalla (JK).

Gita berada di atas Akbar Tanjung, Hatta Rajasa, Rizal Ramli, dan Yusril Ihza Mahendra.

Namun Gita menurut Andar punya keunggulan dari JK, Gita masih berusia muda. Selain itu Gita juga unggul dari indikator kejujuran dan komitmen antiKKN.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved