Selasa, 30 September 2025

Australia Menyadap

Agum: Tuntaskan Konflik dengan Australia

Agum menilai sudah ada penyataan permintaan maaf dari Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, walaupun tidak dituturkan secara eksplisit

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Agum: Tuntaskan Konflik dengan Australia
THE SYDNEY MORNING HERALD
Tony Abbot

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Ketua Umum DPP Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pepabri) Jend TNI (Purn) Agum Gumelar, meminta konflik dengan Australia harus segera diakhiri karena menurutnya tidak menguntungkan untuk Indonesia.

Ditemui usai acara Pepabri di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2013), Agum menilai sudah ada penyataan permintaan maaf dari Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, walaupun tidak dituturkan secara eksplisit.

"Sudah lah, yang jelas ada penyesalan dan bahkan ada setengah permintaan maaf, kira-kira begitu. Tidak usah diperpanjang, karena hubungan dengan negara-negara luar itu suatu dasarnya adalah saling menguntungka," katanya.

Ia menilai berseteru dengan sekutu Amerika Serikat seperti Australia tidak akan memberikan banyak keuntungan untuk Indonesia. Namun Indonesia juga tidak boleh bergantung dengan negara-negara tersebut.

Soal suksesnya aksi penyadapan presiden Susilo Bambang Yudoyono dan sejumlah pejabat Indonesia oleh intelijen Australia, Agum menilai hal itu adalah kesuksesan Australia maupun sekutunya dalam mengembangkan teknologi.

Ia mengaku tidak tahu apakah Indonesia bernah melakukan hal yang sama terhadap negara lain, maupun negara selain Australia yang sukses melakukan penyadapan yang sama.

"Kita ambil hikmahnya saja, kita harus tingkatkan kemampuan dalam menyikapi perkembangan ilmu dan teknologi yg maju pesat," tandasnya.

Tags
Pepabri
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan