Konvensi Demokrat
PPP Tak Tahu Peralihan Markas Setgab Jadi Markas Timses Pramono Edhie
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tak mengetahui alasan penggunaan markas Sekretariat Gabungan (Setgab) menjadi markas tim sukses
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tak mengetahui alasan penggunaan markas Sekretariat Gabungan (Setgab) menjadi markas tim sukses dan media center peserta Konvensi Capres Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo.
Selaku anggota dari Partai Politik yang tergabung dalam Setgab, PPP tidak diberitahukan apapun mengenai peralihan fungsi tersebut.
"Tidak ada pemberitahuan apapun kepada anggota setgab tentang itu," ungkap Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhamad Arwani Thomafi kepada Tribunnews.com, Jakarta, Selasa (24/9/2013).
"Kami tidak tahu, akadnya dulu seperti apa," tambah anggota Komisi V DPR ini.
Kalau sekarang menjadi berganti penggunaan menjadi markas tim sukses dan media center peserta Konvensi Capres Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo, menurutnya ada baiknya hal itu ditanyakan kepada Partai Demokrat selaku Pimpinan Setgab.
"Sebaiknya ditanyakan kepada Partai Demokrat sebagai pimpinan setgab," cetusnya.
Seperti diberitakan, peserta Konvensi Capres Demokrat Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo kini memiliki markas untuk menghadapi konvensi. Tim sukses Pramono menjadikan salah satu rumah di kawasan elite, Menteng, Jakarta Pusat, tepatnya di Jalan Diponegoro Nomor 43, sebagai media center. Rumah itu milik Menteri Perumahan Rakyat yang juga pengurus Partai Persatuan Pembangunan, Djan Faridz.
Sebelumnya, rumah itu dipakai untuk rapat Sekretariat Gabungan (Setgab) koalisi pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono.
"Tapi mereka (Setgab) kurang efektif pakai ruangan ini, lalu dipindahkan. Setelah kosong, yang bersangkutan (Faridz) berikan ke saya untuk digunakan. Insya Allah ini membawa hoki," kata Pramono ketika meresmikan media center tersebut, Senin (23/9/2013).
Pramono mengaku, rumah itu dipinjamkan secara gratis oleh Faridz. Ia hanya mengeluarkan uang yang, menurutnya, tidak terlalu banyak untuk memperbaiki sedikit bagian rumah dan untuk merawat rumah selama pemakaian. Pramono juga mengaku tidak ada janji apa pun dari pemakaian secara gratis itu.