Konvensi Demokrat
Seharusnya Lebih Banyak Tokoh Perempuan Ikut Konvensi
Menurutnya, banyak perempuan yang memiliki kapabilitas di Indonesia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Salahuddin Wahid mengatakan seharusnya tokoh-tokoh yang mengikuti konvensi capres partai Demokrat lebih banyak menyertakan perempuan. Menurutnya, banyak perempuan yang memiliki kapabilitas di Indonesia.
"Saya kira seharusnya konvensi partai Demokrat lebih banyak menyertakan tokoh perempuan. Kemarin tidak banyak perempuan yang ikut (Konvensi Demokrat)," kata Gus Solah dalam Diskusi MMDInitiative di Kantor Yayasan 135, Jalan Dempo 3, Matraman Dalam, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2013).
Gus Solah menuturkan, tokoh perempuan yang ikut seharusnya tidak hanya berasal dari politisi saja. Menurutnya perempuan yang berasal dari akademisi atau dunia usaha juga dilayak disertakan.
"Menurut saya Khofifah (Indar Parawansa) juga layak diundang," ujarnya.
Seperti diketahui, Komite Demokrat diikuti oleh 11 tokoh. Adapun 11 nama tersebut adalah Ali Masykur Musa (Mantan politisi Partai Kebangkitan Bangsa dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan), Anies Baswedan (Rektor Universitas Paramadina), Dahlan Iskan (Menteri BUMN), Dino Patti Djalal (Duta Besar RI untuk Amerika Serikat dan mantan Juru Bicara Kepresidenan bidang Luar Negeri).
Ada juga Endriartono Sutarto (Mantan Panglima TNI dan mantan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem), Gita Wirjawan (Menteri Perdagangan dan mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal), Irman Gusman (Ketua Dewan Perwakilan Daerah), Hayono Isman (mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Demokrat).
Marzuki Alie (Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat), Pramono Edhie Wibowo (Mantan Kepala Staf Angkatan Darat dan Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat), dan Sinyo Harry Sarundajang (Gubernur Sulawesi Utara dan politisi Partai Demokrat).
Sedangkan Mahfud MD (Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, mantan politisi PKB), Rusdi Kirana (Direktur Utama Lion Air), dan Rustriningsih (politisi PDI Perjuangan dan mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah) mengundurkan diri.