Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Partai NasDem

Diduga Effendy Mundur dari BAHU NasDem Akibat Mosi Tidak Percaya

Pengunduran Ketua DPP Badan Advokasi Hukum (BAHU) Partai NasDem Effendy Syahputra langsung ditanggapi pengurus BAHU lainnya

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Diduga Effendy Mundur dari BAHU NasDem Akibat Mosi Tidak Percaya
KOMPAS images/VITALIS YOGI TRISNA
Tarian daerah mewarnai pembukaan kongres pertama Partai NasDem di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Selatan, Jumat (25/1/2013). Kongres bertajuk Satukan Tekad Menuju 2014 ini akan berlangsung hingga 27 Januari mendatang. KOMPAS IMAGES/VITALIS YOGI TRISNA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengunduran Ketua DPP Badan Advokasi Hukum (BAHU) Partai NasDem Effendy Syahputra langsung ditanggapi pengurus BAHU lainnya beberapa jam setelah Effendy menggelar jumpa pers.

Menyikapi hal tersebut Kepala Bidang Pidana Badan Advokasi Hukum (BAHU) NasDem Tomson Situmeang mengungkapkan bahwa mundurnya Effendy alasannya lebih bersifat pribadi.

"Sebenarnya jauh hari sebelum dia mundur, kita pengurus BAHU, 80 persen sudah mengeluarkan mosi tidak percaya dari internal di BAHU NasDem, hal tersebut dibuat pada 4 Febuari 2013, dan surat ini sudah kita serahkan kepada pengurus Partai termasuk Surya Paloh. Mungkin pernyataan pengurus tentang mosi tidak percaya tersebut sudah masuk ke tangan Effendy, makanya dia mundur daripada kena sanksi," ungkapnya di Rumah Pondok Penus, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Rabu (20/2/2013).

Selain itu, menyikapi bahwa selama ini ada fitnah-fitnah terhadap Effendy, Tomson membantahnya. Ia mengangap bahwa kemungkinan Effendy merasa canggung karena tidak jelas berpegang ke mana setelah naiknya Surya Paloh menjadi ketua umum Partai NasDem.

"Masalah fitnah memfitnah, saya kurang mengerti siapa yang memfitnah. Mungkin perasaan difitnah tersebut muncul dari dirinya sendiri seolah dirinya bukan bagian dari NasDem.," ungkapnya.

Setelah mundurnya Harry Tanoesuoedibyo dari Partai Nasdem, partai yang kini diawaki Surya Paloh tersebut kadernya terus banyak yang mengundurkan diri.

Kali ini Ketua Umum, Sekretaris Jenderal (Sekjen) dan sejumlah pengurus Badan Advokasi Hukum (BAHU) Partai Nasdem. Alasannya cukup sederhana, mereka mundur karena kecewa dengan tidak adanya reward dalam sistem yang dibangun Partai tersebut, sehingga dengan mudah orang-orang baru bisa menempati jabatan tertentu.

"Kami kecewa bahwa tidak ada mekanisme reward sistem yang dibangun di partai ini," ujar Ketua DPP BAHU Partai Nasdem, Effendy Syahputrta di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (20/2/2013).

Ia mengaku bahwa selama dua tahun ini, dirinya sudah berusaha keras bersama teman-temannya menjadi tim advokasi Partai. Effendy menjadi ketua tim kontitusi Partai NasDem dan berhasil menggugat Undang-undang Pemilu sehingga semua partai bisa ikut verifikasi untuk ikut dalam Pemilu 2014.

Selain itu, Effendy dan teman-temannya pun berhasil mendesak Kementerian Hukum dan HAM mengumumkan partai Nasdem yang sudah berbadan hukum di tahun 2011.

"Kami semua di sini adalah loyalis Surya Paloh yang telah mati-matianmemberikan dukungan dan dedikasi penuh kepada kepemimpinan Surya Paloh selama ini. Bukan reward yang kami dapatkan, malah fitnah dan hinaan yang kerap mendatangi kami," ungkapnya.

Badan Advokasi Hukum (BAHU) merupakan organisasi sayap Partai NasDem. Namun organisasi sayap tersebut seperti dianaktirikan dan tidak mendapat pengakuan yang berarti dari partai tersebut.

Klik:


Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved