Yusril : Omongan Ruhut Ngeri-ngeri Sedap!
Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra menanggapi omongan politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul agar polisi menangkapnya.
Penulis:
Hasanudin Aco
Editor:
Yulis Sulistyawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra menanggapi omongan politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul agar polisi menangkapnya.
Melalui akun Twitternya @Yusrilihza_Mhd sekitar pukul 21.00 WIB, Rabu (29/8/2012), Yusril menulis :
"Omongan Ruhut bergema jg sampe ke LN rupanya. Ada Jenderal negara tetangga yg telpon sy apa benar mau ditangkap Pem RI. Wah! Ngeri2 sedap!"
Saat menulis status di Twitternya, Yusril mengaku sedang di Manila, Filipina.
Sebelumnya, Ruhut menanggapi mengenai kicauan Yusril Ihza Mahendra di Twitter beberapa waktu lalu yang menyinggung soal "Presiden Koruptor".
"Dia (Yusril) itu Profesor Doktor bidang hukum tata negara. Ada hirarki perundang-undangan. Ini soal UUD 45 dan sudah kewenangan Presiden untuk mengeluarkan grasi, abolisi, dan sebagainya. Ini tidak main-main karena itu polisi harus tangkap Yusril," kata Ruhut di gedung DPR RI Jakarta, Rabu (29/8/2012).
Kicauan Yusril Ihza Mahendra menanggapi pernyataan Denny Indrayana di Twitter soal 'AdvokatKorup".
Yusril membalas kicauan Denny dengan menulis komentarnya di Twitter @Yusrilihza_Mhd. Sabtu (25/8/2012), sekitar pukul 19.00 WIB, Yusril menulis "SBY kan ngasi grasi sama Syaukani. Jadi beliau berhak dong dijuluki Presiden Koruptor, hehehe".
"Polisi harus jemput bola dan tangkap Yusril," kata Ruhut.
Dikatakan beda antara apa yang dikatakan Denny di Twitter dengan ucapan Yusril. Kalau Denny tidak menyebut nama maka tidak demikian dengan Yusril yang oleh Ruhut disebutnya sangat terang benderang. "Yusril sebut langsung nama Presiden. Disinilah polisi harus berani tangkap Yusril kalau ingin namanya diperbaiki," ujarnya.