Jumat, 3 Oktober 2025

NasDem Nasehati Ical Jangan Seperti Pimpin Perusahaan

Ketua Partai Nasional Demokrat (NasDem), Patrice Rio Capella, menyarankan Ketua Umum Partai Golkar agar dalam memimpin partainya tidak

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto NasDem Nasehati Ical Jangan Seperti Pimpin Perusahaan
Abdul Qodir/Tribunnews.com
Aburizal Bakrie (tengah) didampingi Theo Sambuaga (kanan)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Partai Nasional Demokrat (NasDem), Patrice Rio Capella, menyarankan Ketua Umum Partai Golkar agar dalam memimpin partainya tidak seperti memimpin perusahaan.

Saran tersebut disampaikan Rio agar Ical tidak kembali galau lantaran kisruh dukungan pencapresannya di Golkar dan berimbas pada penyebutan kepanjangan Partai NasDem dengan Panas Demam. Karena itu pula, Rio pun menyarankan Ical mengakomodir dan menyelesaikan perbedaan pendapat di Golkar tentang rencana pencapresannya.

"Sebaiknya dia (Ical) jalin komunikasi dengan semua stakeholder di Golkar, jangan seperti mengurus perusahaan," ujar Rio kepada Tribunnews.com, Selasa (2/5/2012).

Rio yang sempat menjadi Wasekjen PAN periode 2010-2015 ini mengingatkan Ical, bahwa Golkar punya beberapa tokoh senior dengan massa pendukungnya tersendiri yang perlu didengarkan masukannya.

"Di sana (Golkar) banyak faksi yang tidak bisa dinafikkan begitu saja, ada AT (Akbar Tandjung), JK (Jusuf Kalla), dan lain-lain," ujarnya.

Dengan penyebutan kepanjangan Partai NasDem dengan "Panas Demam", Rio kembali meminta Ical untuk fokus mengurus partainya sendiri tanpa menyinggung parpol lain.

Sebagaimana diberitakan, tentang cara kepemimpinan Ical di Partai Golkar memang mendapat kritik dari internal Partai Golkar hingga pengamat politik.

Muntasir Hamid, mengatasnamakan Ketua Forum Silaturahmi DPD II Golkar dan Ketua DPD II Banda Aceh, menyebut Golkar menjadi sebuah partai tertutup dan lebih mirip kerajaan selama dipimpin Ical. Disebutkannya, seolah-olah Ical memimpin Golkar seperti perusahaannya sendiri. Ini tercermin dengan rencana percepatan Rapimnas untuk mengukuhkan Ical sebagai capres.

Bahkan, pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syamsudin Haris, menyatakan Ical berbahaya jika terpilih menjadi Presiden Indonesia dengan model lantaran memimpin partai sendiri sudah dengan model oligarki. Sebab, rencana percepatan Rapimnas dan model pemilihan capres Ical justru semata atas dorongan sekelompok kecil yang berkuasa.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved