Balada TKW di Negeri Arab
Keluarga Sumartini Berharap Bisa Bertemu SBY
Keluarga Sumartini binti Manaungi Galisung (33), tenaga kerja wanita (TKW) asal Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang kini terancam hukuman

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga Sumartini binti Manaungi Galisung (33), tenaga kerja wanita (TKW) asal Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang kini terancam hukuman pancung di Arab Saudi, berharap bisa bertemu langsung Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Anggota keluarga mana yang tidak khawatir mendengar sanak saudaranya akan dihukum pancung.
Sejak keluarga Sumartini mengetahui kabar bahwa TKW tersebut akan dihukum pancung, rasa cemas pun menyelimuti mereka.
Menyikapi kondi tersebut, kakak ipar Sumartini, Patarudin sengaja datang jauh-jauh ke Jakarta untuk menemui pemerintah, dalam hal ini Kementerian Luar Negeri agar mengupayakan adik iparnya tersebut terbebas dari hukuman pancung.
"Ini saya datang ke Jakarta agar kasus ini bisa diekspose media supaya semua orang tahu dan Sumartini bisa bebas," kata Patarudin saat ditemui di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Sabtu (2/6/2011) malam.
Bahkan Patarudin pun ingin bertemu langsung dengan SBY agar Presiden bisa membantu mereka menyelamatkan adik iparnya tersebut.
"Kalau bisa saya ingin bertemu langsung Presiden SBY," ucapnya penuh harap.
Usaha yang dilakukan Patarudin di Jakarta adalah dengan menemui Kementerian Luar Negeri.
"Begitu kita tekan, akhirnya Menlu mau terbuka kalau Sumartini sudah mengajukan banding satu kali, dan ditolak," ucapnya.
Patarudin berjajni akan tetap berada di Jakarta sampai adik iparnya tersebut kembali ke Tanah Air. "Saya tidak akan pulang sampai ada kepastian Sumartini sudah berada di Indonesia," tegasnya.