Minggu, 5 Oktober 2025

Markus di Mabes Polri

Susno: Kalau Rahmat Rohadi Keluarga Saya Tangkap Saja

Mantan kabareskrim Polri Komjen Susno Duadji buka suara terkait tudingan penasihat ahli Kapolri, Kastorius Sinaga,

Editor: Juang Naibaho
zoom-inlihat foto Susno: Kalau Rahmat Rohadi Keluarga Saya Tangkap Saja
kompas
Susno Duaji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Van Roy Pakpahan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan kabareskrim Polri Komjen Susno Duadji buka suara terkait tudingan penasihat ahli Kapolri, Kastorius Sinaga, yang mengatakan bahwa penyebar ancaman SMS tentang Susno akan dibunuh, pascakehadiran sang jenderal sebagai saksi yang meringankan di sidang Antasari Azhar, adalah keluarganya sendiri, yaitu Rahmat Rohadi. Susno membantah Rahmat Rohadi adalah keluarganya.

"Kalau keluarga saya kan, semua siapa yang tidak tahu. Semua nama mereka (keluarga Susno) kan saya sebut-sebut saja (ke publik)," kata Susno saat dihubungi Tribunnews.com, di Jakarta, Selasa (23/3/2010). "Itu (tudingan Kastorius) fitnah semua," timpalnya lagi.

Lebih lanjut, Susno balik mempertanyakan kapasitas Kastorius melontarkan tudingan itu kepadanya. "Persoalannya kan kenapa yang mengumumkan si Kastorius itu?" tanyanya. Terkait bukti tentang bagan yang diakui dimiliki Kastorius untuk menguatkan tudingannya, Susno justru tertawa.

"Saya kan mantan kabareskrim, saya punya (pengetahuan) tentang soal rekam merekam," katanya terkait alat pelacak yang digunakan Polri untuk mengetahui bahwa yang menyebar SMS ancaman itu adalah Rahmat Rohadi yang dituding Kastorius sebagai keluarga Susno.

Susno menuding, pernyataan yang dilontarkan Kastorius merupakan upaya lain pihak-pihak tertentu yang ingin memecah konsentrasinya menghadapi proses hukum terkait tudingan Susno yang mengatakan adanya praktik mafia hukum di tubuh Polri. Pernyataan Kastorius itu juga dinilainya sebagai upaya pengalihan isu dari fokus utama pernyataan Susno pekan lalu.

"Mereka kan suka mencari-cari kesalahan saya. Kalau sudah ketemu kesalahan saya satu kenapa tidak ditangkap saja (saya). Itu (pernyataan Kastorius) kan (sekali lagi) firnah. Itu kan biasa upaya pemecahan konsentrasi saya," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, penasihat hukum Kapolri, Prof Kastorius Sinaga, mengungkapkan jika ancaman pembunuhan melalui SMS yang didengungkan Susno pasca dirinya menjadi saksi meringankan bagi Antasari Azhar, hanyalah rekayasa dari sang jenderal.

SMS itu, setelah melalui pelacakan yang sama dengan yang digunakan tim Densus 88 Antiteror untuk melacak teroris, diketahui dikirim oleh keluarga Susno sendiri, yaitu Rahmat Rohadi.

"Artinya, itu adalah rekayasa. Setelah Bareskrim melacak melalui alat pendeteksi SIM card, yang memang sudah berpindah-pindah orang dekatnya, keluarganya Susno sendiri. Otomatis itu diketahui Susno. Karena dia kan keluarganya. Masa dia tidak tahu," tuding Kastorius Sinaga kepada Tribnunnews.com, Jakarta, kemarin.

Awal pelacakan SMS ini didasari adanya pengakuan Susno bahwa dirinya diancam dibunuh lewat SMS gelap. Mengetahui ancaman itu, petinggi Polri mengaku merasa kaget. Pasalnya, usai dia membuat pengakuan tersebut, tiba-tiba Susno menjadi pusat perhatian dan mendapat dukungan publik.

Saat ada pengakuan pembunuhan terhadap Susno dan adanya rencana pemeriksaan terhadap Jenderal Bintang tiga itu, kontan petinggi Polri merasa sebagai pihak disudutkan dengan banyaknya cemooh kepada pihak Polri.

Menurut Kartorius, upaya seperti ini adalah upaya yang picik. "Ini kotor, ini sangat licik dan picik sekali," cetusnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved