Sabtu, 4 Oktober 2025
Majelis Perwakilan Rakyt Republik Indonesia

Hidayat Nur Wahid: Pentingnya Kolaborasi Antar Lembaga untuk Temukan Vaksi Covid-19

Ia juga menilai pemerintah harus mendukung riset Kemenristek dengan menyediakan anggaran yang memadai.

Editor: Content Writer
MPR RI
Wakil MPR RI Hidayat Nur Wahid. 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengomentari pernyataan Presiden yang hendak berdamai dengan Covid-19. Menurutnya, jika hal itu dilakukan, maka penting adanya koordinasi dan kerja sama antara Kemenristek, Kemenkes, dan lembaga lain untuk segera menemukan vaksi Covid-19. 

Ia juga menilai pemerintah harus mendukung riset Kemenristek dengan menyediakan anggaran yang memadai. 

Pasalnya, anggaran di Kemenristek tidak mengalami penambahan. Padahal, riset sangat dibutuhkan untuk menemukan vaksin sebagai cara efektif untuk menyelesaikan darurat kesehatan bencana nasional Covid-19. Apalagi jumlah korban yang terpapar semakin banyak, termasuk korban meninggal dari kalangan tenaga kesehatan.

“Kita tidak akan bisa menang perang atau berdamai dengan Korona, dan berdaulat secara kesehatan, jika kita tidak maksimal mendukung upaya penemuan vaksin,” demikian disampaikan Hidayat dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (10/5).

Mengutip Perpres 54/2020 yang memotong anggaran Kemenristekdikti sebesar Rp 40 Triliun, menurut Hidayat itu adalah prosentasi potongan anggaran terbesar, dibanding pemotongan Kementrian lainnya.

Meskipun Pemerintah bisa berkilah bahwa pemotongan itu terkait perubahan nomenklatur, ruang realokasi internal Kemenristek, namun untuk mendukung riset vaksin tentu semakin kecil, apalagi dengan hanya anggaran tersisa sebesar Rp 2 Triliun. Bahkan, Menteri Ristek menyebutkan bahwa pihaknya hanya menganggarkan Rp 40 miliar untuk riset vaksin Covid-19.

Politisi PKS ini menyebutkan dalam kondisi normal, idealnya dana riset tidak kurang dari 2% PDB, namun Indonesia selama ini masih terjebak di kisaran 0,3% PDB. Apalagi dalam situasi pandemi dan bencana nasional yang mengancam eksistensi Bangsa.

Karena itu menurut Hidayat pemerintah harus memprioritaskan anggaran riset. Ia bahkan mencontohkan anggaran riset vaksin di beberapa negara sangatlah besar. Di Amerika Serikat misalnya mencapai Rp 16,3 Triliun, India sebesar Rp 1,6 Triliun, dan Inggris dengan Rp 1,1 Triliun.

“Saya khawatir Indonesia terlambat menemukan vaksin Covid-19, dan mengakibatkan semakin banyak korban yang jatuh akibat Covid-19. Karena itu agar perang melawan Covid-19 yang digaungkan Presiden Jokowi saat Konferensi virtual G20 bisa dimenangkan, pemerintah perlu senjata yang efektif antara lain adanya vaksin. Kalaupun damai, maka damai dengan Covid-19 akan bermanfaat dan selamatkan Bangsa, bila vaksin itu segera ditemukan oleh pihak Indonesia. Dan itu hanya akan terjadi bila Pemerintah serius mendorong riset untuk menemukan vaksin Covid-19. Untuk itu pemerintah harus segera merealokasi anggaran unt meningkatkan anggaran riset di Kemenristek dan Kemenkes, bukan malah memotongnya,” kata Hidayat lagi.

Ia sangat berharap pemerintah lebih serius dalam menghadapi permasalahan tersebut agar tidak terjadi kebingungan di masyarakat. 

“Mestinya Pemerintah lebih serius, tidak sekedar menunggu ditemukannya vaksin dan Rakyat dibuat bingung, dengan pernyataan dan kebijakan pejabat Negara yang simpang siur, gonta-ganti, dan tidak fokus untuk efektif atasi penyebaran Covid-19, seperti masalah transportasi dan PSBB itu,” kata Hidayat lagi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved