Penanganan Covid
Dulu Disorot Jokowi, Ternyata 8.456 Lansia di Kota Bekasi Menolak Vaksinasi Covid-19, Ada Apa ?
Vaksinasi lansia di Kota Bekasi sempat disorot Jokowi karena jauh dari target, ternyata 8.456 lansia menolak vaksin, Kapolda Metro temukan kendalanya.
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI -Beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan pada kepala daerah tentang penanganan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.
Rapat digelar melalui video konferensi, Pelaksana tugas Wali Kota Bekasi Tri Adhianto bersama sejumlah kepala daerah lain mengikuti rapat koordinasi tersebut.
Hal ini dilakukan setelah pemerintah pusat menetapkan status Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di wilayah Jabodetabek dan beberapa kota lainnya menyusul terjadinya lonjakan kasus Covid-19.
Baca juga: Ibu Rumah Tangga di Koja Raup Rp 1,6 Miliar Hasil Penipuan Jual Minyak Goreng Murah, Ini Modusnya
Tri mengatakan wilayah yang dipimpinnya menjadi satu di antara yang disorot Presiden Jokowi lantaran rendahnya capaian vaksinasi Covid-19 lansia, yakni di bawah 70 persen.
"Beliau (presiden) memberikan perhatian khusus kepada Kota Bekasi karena berdasarkan faskes itu kita baru 58 persen, tapi kalo berdasarkan KTP kita sudah di atas 79 persen," kata Tri di Kantor Pemkot Bekasi.
Teranyar ternyata ada 8.456 lansia di Kota Bekasi menolak mengikuti program vaksinasi.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran temukan alasannya.

8.456 Lansia di Kota Bekasi Menolak Mengikuti Program Vaksinasi Covid-19
Sebanyak 8.456 lansia di Kota Bekasi menolak mengikuti program vaksinasi
Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto mengatakan belum bisa merinci alasan terkait penolakan itu.
"Masih cukup banyak, hampir sekitar yang tercatat 8 ribu lansia dari warga kami yang masih menolak vaksinasi," kata Tri Adhianto dalam keterangannya, Selasa (22/2/2022).
Ada ribuan lansia yang tercatat menolak vaksin ini juga terdata di Laporan Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Transformasi Pemulihan Ekonomi Kota Bekasi.
Dimana di data per tanggal 20 Februari 2022 ada sebanyak 8.456 lansia yang menolak untuk melakukan vaksinasi.
Jika merujuk pada data tersebut, berdasarkan data rekapitulasi validasi kelompok lansia dari data konsolidasi bersih (DKB) dan rekapitulasi by name by address (BNBA), jumlah lansia yang ada di Kota Bekasi terdapat sebanyak 204.729 orang.
Sementara dari 204.729 lansia yang terdata itu, ada 180.093 yang tervalidasi berdasarkan wilayah.
Sementara sisanya 24.636 merupakan lansia yang sudah meninggal, sudah pindah alamat dan alamat yang tak ditemukan.
"Mau tak mau harus berkerja lebih ekstra terutama dalam hal sosialisasi vaksin terhadap lansia," ujarnya.

Terkait capaian vaksinasi lansia di Kota Bekasi pertanggal 20 Februari 2022, tercatat untuk vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 81,84 persen jika berdasarkan KTP, untuk Faskes baru tercapai 61,22 persen.
Sedangkan untuk dosis kedua berdasarkan KTP baru tercapai 71,29 persen, sedangkan untuk faskes baru tercapai 53,73 persen.
Vaksinasi booster lansia sendiri hingga pertanggal data tersebut baru mencapai 20,04 persen jika berdasarkan KTP, sedangkan faskes baru tercapai 17,85 persen.
Kapolda Metro Temukan Kendala Vaksinasi Lansia di Bekasi
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengaku agak kesulitan saat memvaksinasi orang lanjut usia (Lansia).
Sebab kata dia banyak Lansia yang memiliki komorbid sehingga takut divaksin.
Hal itu kata Fadil terlihat dalam Vaksinasi Lansia di di Alun-Alun Kota Bekasi, Jawa Barat pada Rabu (23/2/2022).
Baca juga: Mobil Patroli Polisi Kecelakaan di Sukaraja, Seruduk 2 Motor, Saksi Mata: Ada Pelajar Jadi Korban
Dalam acara itu, sebanyak 600 orang mengikuti vaksinasi.
Namun, Fadil mengaku masih menemukan kendala di lapangan.
Misalnya saja seperti warga yang mempunyai riwayat kesehatan medis (komorbid) sehingga tidak mau ikut vaksinasi.
"Hal ini tentunya perlu solusi bersama agar capaian vaksinasi bisa 100 persen," ujar Fadil dalam keterangannya.

Fadil berharap, dengan capaian vaksinasi 100 persen, maka tidak ada lagi kasus kematian karena penularan Covid-19.
Vaksinasi yang digelar di alun-alun disebut menarik minat banyak warga ketimbang di dalam ruangan seperti aula.
Sehingga ke depannya, kemungkinan Polda Metro Jaya akan menyasar alun-alun penyangga wilayah Ibu Kota untuk menjadi lokasi vaksinasi.
Ia juga mengingatkan warga agar selalu memakai masker saat menjalani vaksinasi.
Dalam kunjungan tersebut hadir Irwasda Polda Metro Jaya, Dirlantas Polda Metro Jaya, Dir Binmas Polda Metro Jaya, Kapolrestro Bekasi Kota, Kasdim Kota Bekasi dan Plt Walikota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono.
Akselerasi Vaksin Lansia Sebanyak 600 Orang
Polda Metro Jaya kembali melanjutkan percepatan vaksinasi untuk lansia di Alun-Alun Kota Bekasi.
Melalui kunjungannya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran melaksanakan akselerasi vaksin lansia sebanyak 600 orang.
Hal ini dilakukan karena masih ditemukan sejumlah lansia seperti warga yang mempunyai riwayat kesehatan medis, yang tidak mau dilakukan vaksinasi sehingga perlu ada solusi.
Fadil mengungkapkan, lokasi vaksinasi di pusat keramaian masyarakat seperti Alun-Alun memiliki daya tarik sendiri sehingga warga mau divaksin Covid-19.
”Ternyata alun-alun punya daya tarik sendiri dibandingkan dengan tempat sebelumnya di Stadion Bekasi Kota, melihat jumlah cukup banyak dan menjadi pusat kegiatan masyarakat,” kata Fadil saat meninjau pelaksanaan Vaksinasi Lansia di Alun-Alun Kota Bekasi, Rabu (23/2/2022).
Baca juga: Hendak Beli Kopi, Pemuda di Kramat Jati Kena Peluru Nyasar, Polisi Selidiki Asal Usul Peluru
Baca juga: Petugas PPSU Duel Lawan 4 Begal di Kelapa Gading, Telapak Tangan Kena Bacok, Harus Dioperasi
Oleh karena itu, kegiatan ini merupakan satu di antara solusi percepatan vaksinasi sesuai arahan Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Fadil berharap dengan kegiatan ini resiko kematian komorbid akibat Covid-19 varian Omicron bisa diminimalisir.
"Ada sekitar 600 lansia yang disuntik pada hari ini. Ini merupakan hasil penyisiran warga Kota Bekasi yang belum vaksin baik dosis 1 maupun dosis 2, jika sudah ada yang lengkap kita juga berikan kesempatan untuk melaksanakan booster," tutur Fadil.
Fadil juga mengimbau agar warga bisa hidup normal dan melakukan aktivitas seperti biasa. Ia juga kembali mengingatkan agar semua aktivitas dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan.
”Silahkan hidup normal seperti biasa tapi lengkapi vaksinasi sampai dengan vaksin boster, tetap pakai masker dimana-pun dan kapan-pun,” tutup Kapolda.

Presiden Jokowi Soroti Masih Rendahnya Capaian Vaksinasi Lansia di Kota Bekasi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat koordinasi melalui video konferensi tentang penanganan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia, pada Senin (7/2/2022).
Pelaksana tugas Wali Kota Bekasi Tri Adhianto bersama sejumlah kepala daerah lain mengikuti rapat koordinasi tersebut.
Rapat digelar setelah pemerintah pusat menetapkan status Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di wilayah Jabodetabek dan beberapa kota lainnya menyusul terjadinya lonjakan kasus Covid-19.
Baca juga: Ikuti Jejak Perajin Tahu dan Tempe, Penjual Daging Sapi Juga Berencana Mogok Jualan, Ini Alasannya
Tri mengatakan, Presiden Jokowi memberikan arahan kepada kepala daerah tentang dua langkah strategis dalam penanganan lonjakan kasus Covid-19 kali ini.
Kedua arahan tersebut yakni percepatan vaksinasi Covid-19 di semua daerah dan imbauan kepada penerapan protokol kesehatan untuk warga masyarakat.
Tri mengakui wilayah yang dipimpinnya menjadi salah satu yang disorot Presiden Jokowi lantaran rendahnya capaian vaksinasi Covid-19 lansia, yakni di bawah 70 persen.
"Beliau (presiden) memberikan perhatian khusus kepada Kota Bekasi karena berdasarkan faskes itu kita baru 58 persen, tapi kalo berdasarkan KTP kita sudah di atas 79 persen," kata Tri di Kantor Pemkot Bekasi.
Baca juga: Nasib Pria yang Lempar Bom Molotov dan Bawa Selebaran Wadas Melawan ke Pos Polantas Tol Jatiwarna
Sementara, untuk penerapan prokes Covid-19 di masyarakat, lanjut Tri, pihaknya bakal meningkat pengawasan penerapan aturan tersebut di tempat-tempat umum serta melarang kegiatan yang mengundang kerumunan sesuai arahan presiden.
"Terutama minimal adalah menggunakan masker. Saya kira itu arahan yang disampaikan beliau (presiden)," katanya.
Dia meminta masyarakat tetap tenang, tidak perlu panik melihat situasi lonjakan kasus yang sporadis tetapi tetap waspada.
"Yang penting kita waspada walaupun kenaikannya eksponensial tetapi kan tingkat fatalitasnya rendah, jadi engga perlu panik tetap tenang dan tetapi waspada," tegas dia. (tribun network/thf/Tribunnews.com/Wartakotalive.com)