Jumat, 3 Oktober 2025

Pria Pelanggan Panti Pijat di Palmerah Kehilangan Helm Rampung Mengurut Badan, Polisi Turun Tangan

pelanggan panti pijat di samping Pasar Slipi di Jalan Anggrek Garuda, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, kehilangan helm miliknya.

Editor: Wahyu Aji
Warta Kota/ Miftahul Munir
Panti Pijat tempat pencurian helm di Jakarta Barat 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang pelanggan panti pijat di samping Pasar Slipi di Jalan Anggrek Garuda, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, kehilangan helm.

Dilansir dari Wartakota, dari luar nampak ada tulisan terbuat dari tirai potongan bambu bercat hijau dengan tulisan urut tradisional Pria/Wanita Kalifa mengobati kerik, pegal, cape-cape, keselo dan luluran.

Para tamu yang datang biasanya mengendarai sepeda motor yang diparkir di depan pintu masuk panti pijat tersebut.

Untuk masuk, setiap tamu harus memencet bel karena tempat itu dikunci dari dalam.

Setiba di dalam ada tiga wanita, satu usianya sekira 50 tahunan dan dua diantaranya masih 40 tahunan.

Ada sekira tiga ruangan yang disekat dengan masing-masing diameter kurang lebih panjang dua meter dan lebar satu meter serta ditutup menggunakan gorden.

Pada awalnya panti pijat ini nampak seperti biasa saja mengurut seluruh badan yang merasa pegal.

Baca juga: Pemilik Panti Pijat di Sumatera Utara Mengaku Setor Puluhan Juta ke Polisi Syarat Terapis Bebas

Untuk layanan plus itu, tamu diminta membayar Rp. 250 Ribu, biaya tambahan.

Sementara untuk pijat urut biasa selama satu jam tarifnya sekira Rp, 150 ribu.

Bahkan disinyalir bisa juga melakukan hubungan badan dengan pemijat tergantung hasil negosiasi.

Kondisi yang aneh justru dialami oleh tamu pijat berinisial M yang datang ke sana karena selesai mendapat layanan pijat helmnya hilang.

Baca juga: Polda Sumut Tanggapi Terkait Dugaan Oknum Peras Terapis Pijat Rp 50 Juta

Padahal, tempat parkir di sana tidak ada jalan lagi lantaran di depannya adalah bangunan milik orang lain.

"Parkir letakan helm di spion karena berfikir ini sudah enggak ada jalan lagi kan pasti aman," ujar M di lokasi, Jumat (10/12/2021).

Namun selesai dipijat dan hendak pulang helmnya sudah tidak ada di sepeda motornya.

Ketika ditanya ke warga sekitar, mereka mengaku tidak melihat ada siapapun yang mengambilnya.

Dari keterangan tukang pijat di sana, pencurian helm milik tamu yang datang sudah sering terjadi.

"Ya hilang lagi, di sini sudah sering banget hilang helm, kalau tamu yang datang," kata wanita tukang pijat.

Tukang pijat itu membangunkan orang yang ada disebelah bangunannya dan tidak lama keluar pria bertato di lengan kanannya.

Pria itu sempat naik ke atas tangga dekat parkiran untuk bertanya kepada orang yang ada di atas.

Tapi tidak ada yang melihat si pencuri helm tersebut yang sudah meresahkan tamu yang datang.

"Enggak ada yang melihat, siapa yang ambil," kata dia.

Baca juga: Sempat Diduga Pesta Gay, Aksi Pria Tulang Lunak Bikin Konten Berujung Kafe WOW Kalibata Ditutup

Sementara itu, Kapolsek Palmerah Agus Widar mengaku akan menyelidiki kasus pencurian helm tersebut.

Hal ini supaya memberikan efek jera kepada pencuri helm yang bergentangan di wilayah hukumnya.

"Kami akan lidik dulu, kita ungkap dari hal kecil karena besok-besok bisa saja mencuri sepeda motor," jelas Agus.

Sedangkan dugaan prostitusi atau jasa pijat plus-plusnya bakal diselidiki Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat. (m26)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Tamu di Panti Pijat Diduga Plus-Plus di Palmerah, Jadi Sasaran Pencuri Helm, .
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Budi Sam Law Malau

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved