Jumat, 3 Oktober 2025

Ajarkan Al Quran ke Anak Yatim, A.M Khairan Gandeng Imam asal Arab Saudi

A.M Khairan bersama Syekh Essam berniat mendatangi 10 titik di wilayah Jabodetabek untuk memulai program ini.

Editor: Willem Jonata
Dok pribadi
Cendekiawan muda A.M Khairan bersama Syekh Essam Al Mezgagi, imam dan hafiz Quran asal Arab Saudi, menyelenggarakan Roadshow Tahsin Al Fatihah. 

TRIBUNNEWS.COM - Cendekiawan muda A.M Khairan bersama Syekh Essam Al Mezgagi, imam dan Hafiz Quran asal Arab Saudi, menyelenggarakan Roadshow Tahsin Al Fatihah.

Acara itu mereka gelar dalam rangka mendorong lebih banyak lagi masyarakat, khususnya anak yatim, untuk membaca Al Quran. 

A.M Khairan bersama Syekh Essam berniat mendatangi 10 titik di wilayah Jabodetabek untuk memulai program ini.

“Ini konsepnya private sih, misal kita dateng ke panti asuhan.. tidak ramai, tapi intimate, biar bisa jaga protokol kesehatan, singkat tapi bermakna," kata Khairan.

Syekh Essam Al Mezgagi 945
Syekh Essam Al Mezgagi, imam dan hafiz Quran asal Arab Saudi.

Alumni Homeschooling Kak Seto yang pernah menempuh pendidikan di Amerika Serikat itu terinspirasi dari kegemaran Nabi Muhammad S.A.W membentuk Halaqah, yang artinya duduk melingkar, membentuk suasana hangat untuk berbagi ilmu, Halaqah bahkan masih menjadi cirikhas favorit belajar di Masjid Nabawi, Madinah hingga kini.

Sementara, materi yang diajarkan oleh Syekh Essam nantinya berfokus pada Tahsin Surah Al Fatihah, yakni menyempurnakan bacaan agar sesuai dengan arti dan makna nya.

“Kita ada target khusus ke anak yatim karena tinggi anjuran nya dalam Islam, tapi in general, ya anak anak, karena di tangan mereka arah kedepan ditentukan,” ujar Khairan.

Baca juga: Masjid Agung Al-Azhar Gelar Salat Tarawih Ramadan Tahun ini, Jamaah Dibatasi 50 Persen

Baca juga: Keistimewaan Malam Lailatul Qadar: Turunnya Al-Quran dari Lauhul Mahfudz ke Langit Dunia

Ketika ditanya mengenai awal kecintaan nya terhadap Al Quran, pria yang kini sedang menyusun karya literasi di dampingi Prof. Dr. Nasaruddin Umar M.A Ph,D, sejak remaja sering berhadapan dengan kegelisahan dan tekanan mental.

Ia merasa terobati dengan tafsir dan memaknai Al Quran.

“Sudah biasa perih kena stereotip, selalu identik dengan nakal dan sesuka hati , ada waktunya merasa benar benar sendiri, kosong, disitulah baru kita sadar ternyata yang paling bisa jadi sahabat terbaik adalah Al Quran.. kekosongan itu terkadang jadi cara Tuhan ingin kita dekat”

Masa kecilnya tidaklah sempurna. Oleh sebab itu ia ingin menguatkan anak muda dengan nilai Al Quran agar di kemudian hari yakin kemana harus berpasrah.

“Duh mas, saya sangat menikmati kesendirian, dalam keheningan itu kita bisa merasakan tabir keindahan. Perih hati kalau mikirin tajam nya lisan manusia , nah dengan Al Quran kita punya kekuatan batin“ ujarnya.

Menurut Khairan, Al Quran memiliki kekayaan linguistik dan dialektika yang sangat indah.

Sebagai arts enthusiasts, ia merasa menemukan banyak sekali keindahan estetika dalam cara bertutur Al Quran dan falsafah Arab.

Ditanya mengenai pengalaman uniknya tentang Al Quran ia menceritakan dirinya beberapa kali bermimpi bertemu dengan Syekh Abdurrahman As Sudais, Imam Besar Masjidil Haram yang dikenal dengan suara lembut yang mampu membuat jutaan orang terharu hingga meneteskan air mata

“Suara Syekh Sudais sering jadi penenang saya, kalau ke Mekkah, saya sangat tunggu setiap beliau jadi Imam, dan dari mimpi mimpi itu, saya harap ini motivasi bahwa saya harus terus mendekat ke Al Quran”

Bahkan Februari tahun 2020, saat Khairan berada di Mekkah, tanpa disangka ditawar koleganya di Arab Saudi yang ternyata memiliki hubungan dekat dengan Pengurus Masjidil Haram untuk bertemu sang Imam besar

“Saya speechless tiba tiba ditelfonin langsung sekretaris pribadinya Syekh Sudais, coba diagendakan tapi beliau nya di Madinah sedangkan saya di Mekkah, jadi reschedule, eh sayang pandemi. Saya ditawari tinggal di Mekkah, tapi harus pulang. Insya Allah di waktu lain.”

Sedangkan Syekh Essam Al Mezgagi yang menjadi pengajar dalam program ini, sudah beberapa tahun aktif menjadi Imam di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng, Jakarta Pusat, beliau merupakan guru dan sahabat bagi Khairan sejak lama .

Ia sering dipercaya mengimami Shalat bersama pejabat negara seperti Wakil Presiden RI , Gubernur DKI dan sebagai nya

Dibalik program ini ternyata tersimpan niat pribadi, anak muda kelahiran Cilegon, Banten ini menghadiahkan untuk Alm. Adik nya, seorang tunanetra yang semasa hidup nya juga belajar dan berprestasi dalam bidang Al Quran

Ia juga teringat pesan guru nya, Alm. Syekh Ali Jaber tentang yang masih salah baca Al Fatihah, padahal Al Fatihah adalah kunci sah nya shalat

“Saya bukan orang bersih, saya ga mampu ngajar, saya juga bukan siapa siapa, ga punya apa apa, tapi saya punya kekuatan untuk mengajak ”

Ia pun memohon doa kepada masyarakat Indonesia agar program ini dapat terus menebar kebaikan

“ Sepanjang apapun umur, hidup ini singkat. Kadang kita ga sadar inti hidup adalah cari ketenangan bathin. Dengan berada dekat ulama dan Al Quran, saya merasa tenang dan bahagia. Pokonya tolong doakan saya, saya betul betul minta di doakan” tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved