Terungkap Remaja Pembakar Transgender Mira Suka Mabuk Lem Aibon, Tawuran Jadi Rutinitas
Petugas mengaku kerap kesulitan memproses hukum anak-anak itu sebab tidak termasuk pelanggaran hukum
Laporan Wartawan Warta Kota Desy Selviany
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengeroyok transgender Mira (47) di Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara erap membuat onar di wilayah tersebut.
Mereka diketahui warga luar Kelurahan Kalibaru itu kerap menggelar tawuran di kawasan itu.
Lurah Kalibaru Suyono mengatakan, para pengeroyok Mira umumnya remaja-remaja di bawah 20 tahun.
Mereka bukan hanya warga Kalibaru, melainkan banyak juga warga dari luar Kalibaru.
"Tidak bisa digeneralisirkan karena kejadiannya di Kalibaru maka itu warga kami. Karena faktanya banyak juga itu ternyata warga luar wilayah kami seperti dari Semper Barat, Koja, Cilincing, bahkan Bekasi," kata Suyono saat dihubungi, Selasa (7/4/2020).
Suyono tidak menampik satu titik wilayahnya, tepatnya di kolong jembatan layang tol, kerap dijadikan tempat kumpul-kumpul remaja nakal.
Baca: FAKTA Mayat Perempuan Dalam Karung Hanyut di Sungai: Korban Dihabisi Suami Sirinya
Baca: Kronologi Transgender Dibakar Hidup-hidup di Cilincing, Korban Disiram 2 Liter Bensin
Kolong tol yang beralih fungsi menjadi garasi kontainer itu kerap dijadikan sebagai tempat berbuat keonaran.
"Terkadang kami patroli bersama tiga pilar pergoki anak-anak itu tengah mabok dengan lem aibon," ujar Suyono.
Namun, mereka mengaku kerap kesulitan memproses hukum anak-anak itu sebab tidak termasuk pelanggaran hukum.
"Apalagi, banyak yang di bawah umur. Kami hanya dapat kembalikan ke orang tua untuk dibina," ungkapnya.
Bukan hanya ngelem dan mabuk-mabukan, anak-anak itu juga disebut kerap membuat keributan di wilayah sekitar.
Bahkan, tawuran bagi mereka sudah menjadi rutinitas karena dilakukan hampir setiap hari dan tanpa sebab.
"Namun karena banyak juga dari luar warga, kami jadi kami susah membinanya. Mereka kami pulangkan namun besok-besok kembali lagi," jelasnya.
Baca: Pria Asal Empat Lawang Bunuh Pacarnya di Bekasi, Sebelum Kabur Pelaku Tidur di Samping Mayat Korban
Baca: Prakiraan Cuaca Jabodetabek Besok, Rabu 8 April 2020: Jakarta Berawan Saat Pagi, Bogor Hujan Lokal
Suyono mengklaim pihaknya bersama polisi dan TNI setempat kerap mengamankan wilayah itu dari anak-anak nakal tersebut.
Bahkan, mereka memiliki program Ayo Jaga yang merupakan patroli rutin antara Satpol PP, TNI, dan Polisi.
Meski demikian, ia mengakui anak-anak dari luar wilayahnya itu kerap kembali lagi seusai diusir dan ditangkapi saat patroli.
"Kalau kami tidak jaga saja sehari itu kami kecolongan."
"Mereka pasti langsung tawuran," tuturnya.
Ia juga mengaku sudah mengintruksikan RT dan RW setempat agar dapat mengamankan wilayah yang kerap dijadikan tempat berkumpul anak-anak nakal itu.
Namun demikian, tidak jarang RT dan RW juga takut dan tidak mau bermasalah dengan anak-anak nakal tersebut.
Sebelumnya, seorang transgender bernama Mira meregang nyawa karena dipukuli dan dibakar hidup-hidup oleh para bajing loncat (Bajilo) di garasi kontainer wilayah Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara.
Pekerja Seks Komersial (PSK) itu dituduh telah mencuri dompet dan handphone milik seorang sopir truk.
Mira pun dipukuli oleh para anak-anak itu sebelum akhirnya dibakar hidup-hidup, Sabtu (4/4/2020).
Nyawa Mira tidak dapat tertolong ketika dibawa pihak keluarga ke Rumah Sakit Koja, Jakarta Utara Minggu (5/4/2020).
Kabar Mira tewas dibakar hidup-hidup di Cilincing, diinformasikan akun Twitter Arus Pelangi @aruspelangi.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Remaja Pembakar Mira Hingga Tewas Kerap Tawuran dan Mabuk Lem